Art & Culture

Teater Garasi dan Teater Legion 28, Dua Partisipan Luar Daerah Meriahkan Festival Seni Bali Jani 2025

DENPASAR, balitourismnow.com – Dua Partisipan Luar Daerah, yaitu Teater Garasi asal Yogyakarta dan Teater Legion 28 dari Tasikmalaya akan tampil dalam Festival Seni Bali Jani ke-7. Festival ini berlangasung selama sepuluh hari, mulai Sabtu 19 Juli hingga Senin, 28 Juli 2025.

“Kehadiran kesenian luar daerah ini menjadi tempat bagi anak-anak untuk belajar dari karya teater yang sudah mapan itu. Setelah menonton, anak-anak bisa mencontohnya lalu menjadikan rujukan,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar.,M.Hum., Kamis 17 Juli 2025.

Teater Garasi, sebuah kelompok Teater Modern mengangkat tajuk “The Brief History of Dance” dengan memadukan penataan darma turgid an artistik. Sedangkan Teater Legion 28 akan menyajikan “Megatruh”, sebuah garapan baru secara khusus untuk festival seni modern ini.

Festival Seni Bali Jani kali ini mengangkat tema “Semesta Cipta Jagat Kerthi: Harmoni Bumi Bali”. Tema ini menekankan pada konsep keselarasan alam Bali dan kreativitas dalam menciptakan karya seni yang harmonis.

BACA JUGA:  Parade Barongsai dan Liukan Lion Dance, Memikat Penumpang di Bandara Ngurah Rai

Materinya sama dengan tahun sebelumnya yang menyajikan sebanyak 8 materi, yaitu Pawimba (Lomba), Adilango (Pergelaran), Utsawa (Parade), Beranda Pustaka (Bursa Buku), Aguron-guron (Loka karya), Timbang Rasa (Serasehan), Megarupa (Pameran), dan Bali Jani Nugraha.

Lomba terdiri dari dua jenis, yaitu musikalisasi puisi dan lomba tari modern untuk tingkat SMA/SMK, umum se-Bali. Peserta lomba musikalisasi puisi diikuti sebanyak 16 kelompok, dan lomba tari modern diikuti sebanyak 11 peserta.

“Peserta lomba musikalisasi puisi dan lomba tari modern kali ini cukup banyak. Kalau missal kita pakai tingkat kabupaten dan kota, itu hanya ada 9, tetapi ini lumayan lebih,” ucapnya bangga.

Pembukaan Festival Seni Bali Jani berbarengan dengan Penutupan PKB ke-47 yang berlangsung di Panggung Terbuka Ardha Candra Taman Budaya Bali. Setelah penutupan PKB ke-47, dilanjutkan dengan Pembukaan Festival Seni Bali Jani.

BACA JUGA:  Meriah 'Festival Pesona Bau Nyale 2025' di The Mandalika

Pada saat pembukaan menampilkan kolosal kolaborasi berjudul “Maya Kala Tekno” bukan lagi sendratari. Ini merupakan garapan Sanggar Kokar Bali. Saat penutupan ada “Selebrasi Musika Jani” – Lolot Band & Friends, musik-musik Pop Bali yang sedang ngetop menghibur penonton.

Sementara untuk Adilango (Pergelaran) Sedang menampilkan Teater Selem Putih : Teater Modern bertajuk “Topeng”, Teater Mini : Teater Modern “Topeng”, Teater Agustus : Teater Modern dengan judul “Bumi, Bum, Bum, Bum!”.

Ada pula Teater Kini Berseri : Teater Modern bertajuk “Les Tari” dan Tari Modern Naluri Manca : Pertunjukan Tari berjudul “Cipta Rwa Loka”. Naluri Manca ini memiliki karya-karya yang sangat menarik. Judul garapan mereka yang tampil juga unik-unik dan menarik.

Sementara untuk Utsawa (Parade) lebih banyak tentang musik pop Bali. Mulai dari lagu pop Bali Eka Mahardika: Lagu Pop “Berhembus dalam Mahardika Terbuai Harmoni Bali Jani” (Denpasar), Lagu pop Bali Cressendo : “Lagu Bali – Pekeling lan Pitutur” (Gianyar).

BACA JUGA:  Melihat Kekayaan Nusantara di ‘Rimbun Rimba Harmoni Alam Nusantara’

Lagu pop Bali Sanggar Semaradhana: “Musik Bali Kreasi, Buleleng North Bali” (Singaraja), Emoni Bali: Pagelaran Musik ”Rarasantara Jejak Rasa Bumi Bali, Dramatisasi Puisi oleh Dermaga Seni Buleleng piminan Prof. Dr. Gde Artawan): “Tribute to I Gde Dharna.

Sedangkan Ikatan Olah Raga Dansa (IODI) Provinsi Bali menampilkan “Dancesport Kolaborasi Nusantara”. IODI saat ini sedang melejit. “IODI ini memiliki masa aktif dan pengemar banyak, sehingga dipastikan bakalan ramai,” jelasnya.

Komunitas Seni Candaka menyajikan Parade Pembacaan Puisi “Semesta Suara Pujangga”, lalu Teater Jineng sajikan Parade Monolog “Tutur Bumi Kamulyan” serta dimeriahkan Haridwipa Gambelan Grup: ”Tribute to Samar Gantang”. Ini tribute untuk Samar Gantang terkenal dengan puisi Leak.

Selanjutnya, aguron-guron (lokakarya) mengetengahkan dua topik yaitu Upaya Alih Media Seni Kini dan IT dalam Seni Kini. Lokakarya ini sasarannya adalah para pelajar, mahasiswa, komunitas seni modern, pemerhati seni.

BACA JUGA:  Perayaan Budaya Bali yang Memikat Wisatawan di The Nusa Dua

Untuk Timbang Rasa (Sarasehan) mengangkat topik merespon dinamika seni modern di Bali dan Indonesia yang menyajikan materi kontekstual dengan tema serta dinamika seni terkini. Sebagai keynote spiker ibu Putri Koster, dan menghadirkan narasumber Marmar Herayukti, Dr. I Gusti Ayu Agung Mas Triadnyani dan Dr. Nyoman Sujana Suklu.

Beranda Pustaka (Bursa Buku) dari Sanggar Seni Gita Mahardika dengan isian acara pameran buku nasional dan buku penerima Bali Jani Nugraha, demo kartun serta diskusi buku penerima Bali Jani Nugraha 2025.

Pameran Megarupa dari Yayasan Sahaja Sahati dan ISI Bali. Sedangkan untuk Bali Jani Nugraha merupakan pengakuan dan apresiasi pemerintah Provinsi Bali, atas prestasi, dedikasi serta pencapaian seniman, penulis, kritikus, pelaku seni modern, kontemporer dan seni inovasi lainnya dalam pemajuan seni modern dan/atau kontemporer.

Paling baru dalam ajang ini, yaitu Stand Kuliner dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Bali Jani (Kekinian) yang ada di PKB itu dimohonkan untuk berlanjut lagi sepuluh hari, selama perhelanan Festival Seni Bali Jani.

BACA JUGA:  Demonstrasi Mejaran-jaranan, Lomba Tajog, Deduplak dan Terompah di Jantra Tradisi Bali

Termasuk Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang sedang berpameran di Bali Bangkit, sehingga menjadi ramai. “Kehadiran stand kuliner ini agar lebih ramai, biar sama kunjungannya dengan PKB,” harapnya. [ana]

Shares: