TABANAN, balitourismnow.com – Anda penggemar Tanah Lot? Daya Tarik Wisata (DTW) yang Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan – Bali itu kembali menggelar Tanah Lot Art and Food Festival yang tahun 2025 ini memasuki pelaksanaan ke-6. Yuk, catat waktunya!
Tanah Lot Art and Food Festival yang sudah menjadi Event tahunan ini menjadi strategi utama dalam menarik kunjungan wisatawan domestic maupun mancanegara. Sebab, ajang ini menghadirkan pengalaman paling berkesan dan penuh kearifan budaya lokal yang tak terlupakan.
“Kami kembali menggelar Tanah Lot Art and Food Festival sebagai bentuk rasa hormat kepada leluhur, alam, dan sesuhunan yang senantiasa memberikan tuntunan, keselamatan, serta keseimbangan bagi masyarakat Bali,” kata Manajer DTW Tanah Lot, I Wayan Sudiana, Rabu 13 Agustus 2025.
Tanah Lot Art and Food Festival VI akan diselenggarakan selama tiga hari, mulai tanggal 22 – 24 Agustus 2025 bertempat di areal DTW Tanah Lot. Pengunjung akan disuguhi beragam atraksi budaya, hiburan, serta berbagai kuliner khas Tabanan.
Kuliner Bali yang kini mulai langka, disajikan dalam ajang budaya ini. Mulai dari serapah, penyon, serebet, dan jaja rengas. Pengunjung diajak merasakan kembali cita rasa otentik Bali yang mulai terlupakan, sebagai bentuk pelestarian kuliner tradisional yang penuh nilai sejarah.
Pengunjung akan disuguhi parade gebogan sebagai ikon tetap festival. Parade ini melibatkan partisipasi desa adat se-Kecamatan Kediri, tetap akan menjadi pusat perhatian.
“Parade ini tidak hanya menunjukkan keindahan seni persembahan Bali, namun juga menjadi simbol kuat kebersamaan dan spiritualitas masyarakat,” imbuh Sudiana.
Festival tahun ini juga dimeriahkan oleh deretan artis lokal yang tampil menghibur pengunjung setiap harinya untuk menambah semarak festival tahun ini.
“Festival seni dan budaya ini, juga sebagai upaya memperkuat citra DTW Tanah Lot, sekaligus memperkokoh status sebagai destinasi yang tak terlupakan, sekaligus memperkuat citra Tanah Lot sebagai ‘A Memorable Place in Tabanan-Bali’,” tegas Sudiana serius.
Event ini digelar secara konsisten setiap tahun untuk membudayakan kearifan lokal, baik dari sisi kesenian maupun kuliner.
“Kami menyadari tanggung jawab yang sangat besar dalam melestarikan adat serta budaya yang adiluhung, khususnya di kawasan DTW Tanah Lot yang menjadi salah satu ikon spiritual dan budaya Bali,” imbuhnya.
Melalui festival ini, diharapkan nilai-nilai luhur tersebut dapat terus hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang. “Tanah Lot Art and Food Festival VI diharapkan mampu menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara, serta menguatkan posisi Tanah Lot sebagai ikon pariwisata budaya di Bali,” tegasnya.
Sudiana kemudian mengajak seluruh masyarakat Bali dan wisatawan untuk hadir, merasakan kehangatan budaya, sekaligus turut menyukseskan festival ini.
“Mari bersama-sama kita rayakan keindahan budaya, seni, dan kuliner tradisional di Tanah Lot. Kami berharap kehadiran dan dukungan semua pihak akan menjadi bagian dari keberhasilan festival ini,” tutup Sudiana. [rls]