Art & Culture

Enam Pengabdi Seni Asal Kuta Menerima ‘Abdi Budaya Nugraha’ 2025

MANGUPURA, balitourismnow.com – Enam seniman di kota internasional, Kuta menerima penghargaan Abdi Budaya Nugraha ke-3 tahun 2025. Penghargaan diberikan oleh Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan (Listibya) Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung.

Penghargaan diserahan oleh Ketua Listibiya Kecamatan Kuta, Dr. I Gusti Made Darma Putra bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia bertempat di Lapangan Samudra Kuta, Minggu 17 Agustus 2025.

Keenam pengabdi seni itu adalah Alm. I Wayan Keplug – Desa Adat Kedonganan (Pengabdi Seni Karawitan), Ni Ketut Suwendri – Desa Adat Kelan (Seni Tari), I Nyoman Kona Rajonta – Desa Adat Tuban (Seni Karawitan).

I Wayan Dendi – Desa Adat Kuta (Pengabdi Seni Karawitan), I Nyoman Nyampet – Desa Adat Legian (Pengabdi Seni Karawitan), dan Anak Agung Ketut Adi Kusuma – Desa Adat Seminyak (Pemerhati Seni dan Budaya).

BACA JUGA:  Pameran Sherry Winata ‘Inner Sacred Alchemy’ Pancarkan Spiritualitas, Gubernur Bali: Ini Sejalan dengan Berkesenian di Bali

Ketua Listibiya Kecamatan Kuta I Gusti Made Darma Putra mengatakan, inisiasi apresiasi ini lahir dari gebrakan Listibiya Kecamatan Kuta. Listibiya bukan hanya wadah administratif, melainkan garda terdepan penggerak kebudayaan.

Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk penghormatan atas dedikasinya dalam menjaga denyut nadi kebudayaan di Kecamatan Kuta. “Pengabdian para seniman ini, sumber api bagi perjalanan seni di Kecamatan Kuta. Mereka telah menyalakan suluh budaya tanpa pamrih,” katanya.

Pria yang akrab disapa Agung Ade Dalang menambahkan, penghargaan ini tidak boleh dipandang hanya sebagai seremoni. Abdi Budaya Nugraha adalah cara Listibiya Kecamatan Kuta menyalakan semangat baru dalam ekosistem seni Kuta, energi kebudayaan yang dibangun di Kuta.

“Melalui penghargaan ini, kami ingin memberi pesan jelas bahwa pengabdian terhadap seni tidak pernah sia-sia. Para seniman harus merasa dihargai, dan para generasi muda harus merasa tertantang untuk melanjutkan estafet berkesenian,” ungkapnya.

BACA JUGA:  The Resonance of Jazz, UVJF 2025 Unfolds from Shoreline to Ubud’s Summit

Penghargaan Abdi Budaya Nugraha ini telah memasuki tahun ketiga, dan ditegaskan sebagai program prioritas Listibiya Kecamatan Kuta. “Kami tidak akan berhenti. Selama masih ada denyut seni di Kuta, Listibiya akan terus memberi ruang, dukungan, dan penghargaan,” ucapnya.

Kuta bukan hanya destinasi wisata dunia, melainkan juga panggung besar bagi peradaban seni dan budaya. Lewat gebrakan Listibiya Kecamatan Kuta, para pengabdi seni kini berdiri tegak sebagai teladan. Sementara generasi muda terus menyalakan api kreativitas demi masa depan seni.

Sekretaris Kecamatan Kuta, I Made Agus Suantara, SE., MSi., MAP mengatakan, kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan wujud nyata komitmen Kecamatan Kuta bersama Listibiya Kecamatan Kuta dalam menjaga, melestarikan, sekaligus memberikan ruang penghormatan.

Para seniman tersebut telah mendedikasikan hidupnya bagi budaya. “Seni adalah denyut nadi kehidupan masyarakat Kuta, dan apresiasi ini harus menjadi energi positif untuk terus berkarya, menguatkan identitas, serta memperkaya jiwa generasi penerus,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Sesetan Festival 2025: Sajikan Hiburan, Kuliner, dan Fashion Berbalut Seni dan Budaya

Kasi Pemberdayaan Masyarakat, I Ketut Astawa Wibawa, ST., MAP, mengatakan, penghargaan ini adalah bukti bahwa kesenian tidak hanya bernilai estetis, tetapi juga memiliki kekuatan sosial yang mampu memberdayakan masyarakat.

“Melalui dedikasi para seniman, masyarakat Kuta akan terus memiliki ruang untuk tumbuh, menemukan jati diri, serta menjadikan seni budaya sebagai pilar kebersamaan dan kesejahteraan bersama,” ucapnya. [buda]

Shares: