MANGUPURA, balitourismnow.com – Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot kembali memperkenalkan keunggulan destinasinya di ajang Bali Beyond Travel Fair (BBTF). Saat berpameran di BBTF ke-11 tahun 2025 ini, stannya dihiasai dengan brosur, agenda dan souvenir.
“DTW Tanah Lot sudah biasa terlibat dalam kegiatan pameran pariwisata internasional, termasuk BBTF tahun 2025 ini,” kata Asisten Manajer DTW Tanah Lot, I Putu Toni Wirawan, STP saat melayani para buyer itu, Kamis 12 Juni 2025.
Meski telah memiliki jadwal pasti berpromosi ke berbagai daerah di Indonesia, namun destinasi yang terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali ini tetap ikut dalam BBTF ini. “Kami ingin memperkenalkan Tanah Lot dalam kegiatan global ini,” sebutnya.
Para buyer dari berbagai negara ini datang dan banyak menanyakan keunikan destinasi yang memiliki pura di tengah laut itu. “Itu yang kami jelaskan kepada para buyer. Selama pameran, kami banyak agen dari luar negeri yang mebanyakan tentang Tanah Lot,” akunya polos.
Sebut saja buyer dari India, Eropa dan lainnya. Para agent ini menanyakan berbagai hal, termasuk meminta brosur, dan menanyakan harga tiket. Dengan demikian, ia bisa menjelaskan kepada para calon wisatawan, kemudian mengajak ke Tanah Lot.
Toni Wirawan didampingi Kadiv Promosi dan Pengembangan, I Wayan Sanjaya Tampi menjelaskan ada tiga hal yang ditanyalan oleh para buyer itu. Pertama menanyakan spot photo di Tanah Lot, yang memiliki pesisir pantai.
“Kami menyampaikan, Tanah Lot memiliki spot foto yang sangat banyak, namun ada juga tempat-tempat yang menjadi larangan. Itu karena, Tanah Lot merupakan kawasan pinggir tebing. Semua tempat di Tanah Lot bisa dijadikan spot poto,” imbuhnya.
Lalu, yamu juga menanyakan harga tiket, dan keamanan. Kalau urusan keamanan, manajeman Tanah Lot mempunyai scurity pantai, lice guard, ada pengamanan kepolisian kerjasama dengan Pol Air. “Itu yang kami sampaikan kepada para buyer,” tambahnya.
Ada pula yang menanyakan, bulan-bulan yang menjadi high season, ramainya kunjungan ke Tanah Lot. Kunjungan ke Tanah Lot ramai biasanya terjadi di Agustus, dan untuk liburan sekolah pada Juli. “Semoga mereka membawa tamunya ke Tanah Lot,” harapnya.
Manajeman DTW Tanah Lot biasa melakukan promosi di Bali maupun luar Bali. “Saat ini, jumlah kunjungan perhari, sekitar 3000 hingga 4000 orang. Jumlah kunjungan tidak bisa diprediksi. Karena kebanyakan dari mereka, adalah wisatawan domestic,” ucapnya.
Kalau di musim biasa, perbandingan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara itu, berkisar 3 berbanding dengan 1. “Beda kalau di musim high season itu bisa koposisinya hampir sama,” tutup Toni Wirawan. [buda]


