MANGUPURA, balitourismnow.com – Ketika grup band ini tampil, suasana malam menjadi semakin hangat. Para tamu yang hadir tak mau melepaskan pandangan di atas stage kecil. Ada yang menggerakan kepalanya, tangannya atau telunjuknya yang menghentak-hentak di atas meja.
Di depannya, minuman beer tentu menjadi teman mereka. Irama musik seakan menghinoptis semua orang yang hadir. Satu tontonan yang menarik, seorang bartender yang sedang membuat minuman bergerak lincah saat meracik minuman pesanan tamu malam itu.
Itulah suasana “Summer Beer Festival” yang berlangsung di Djaman Doeloe Resto & Bar, signature restoran di hotel Four Points by Sheraton Bali, Kuta, Jumat 29 Agustus 2025. Djaman Doeloe Resto & Bar Bali kini hadir dengan nuansa baru.
“Summer Beer Festival untuk lebih memperkenalkan Four Points by Sheraton Bali kepada wisatawan domestic maupun mancanegara,” kata Digital Marketing & Communication Manager Four Points by Sheraton Bali, Kuta, Sri Purnami Dewi yang didamping Chef Patrick Wilfred.
Festival ini sebagai cara untuk mengangkat local beer, poduksi Bali dan Indonesia. Salah satu produk beer local yang disajikan adalah Breman. Ini disukai wisatawan. “Kedepan, kami akan lebih banyak menggandeng produk lokal, dan festival ini akan menjadi annual event,” harapnya.

Sementara, kehadiran Djaman Doeloe Resto & Bar Bali dengan nuansa baru, yang bukan hanya untuk tamu yang menginap di hotel, namun terbuka juga bagi tamu yang tidak menginap di hotel Four Points by Sheraton Bali, Kuta.
Desain eksterior ditata lebih segar, memadukan ukiran khas Bali dan harmonisasi sentuhan kayu dan bebatuan dari alam. Djaman Doeloe Bali hadir untuk membawa kembali cerita dan kenangan tentang cita rasa otentik Indonesia dalam setiap sajian.
Djaman Doeloe Bali merupakah salah satu restoran di Kuta dengan dua area terpisah, area depan yang bermandikan cahaya dan area semi-indoor dengan pemandangan langsung ke kolam utama hotel, perpaduan ini membawa sisi otentik Bali serta menampilkan semarak dan dinamis Kuta.
Kali ini, Djaman Doeloe Bali menghadirkan dua sajian andalan – Rijstaffel Ajengan Bali, mengusung konsep hidangan Rijstaffel yang berasal dari istilah Belanda, merupakan restoran otentik Kuta yang memberikan perjalanan kuliner dengan menyajikan keragaman cita rasa, tekstur, dan aroma bumbu khas Bali dalam satu hidangan.
Salah satunya adalah Tum Ayam, Ayam Sere Lemo, dan Sate. Hidangan Nasi Besek, disajikan dalam kemasan wadah anyaman bambu yang erat kaitannya dengan warisan tradisi Indonesia dan merupakan simbol rasa syukur dan persahabatan.
“Selain makanan otentik Indonesia, Djaman Doeloe Bali menyajikan aneka minuman yang mengangkat arak sebagai bahan dasar utama,” jelas Chef Patrick Wilfred.
Menariknya, arak sebagai minuman beralkohol khas Bali selalu ada dalam olahannya. Minuman yang diolah dari fermentasi nira kelapa, aren, atau lontar, dengan cita rasa dan aroma yang kuat, arak dipadukan dengan bahan-bahan pilihan untuk menciptakan minuman khas dan unik.
“Djaman Doeloe Bali resmi dibuka hari ini, tepatnya pada tanggal 29 Agustus 2025, menyajikan sarapan, makan siang, dan makan malam bagi semua pengunjung dari pukul 06.30 pagi hingga pukul 23.00 malam,” sebutnya.
Tidak hanya sekedar menyajikan makanan, Djaman Doeloe memberikan sebuah ruang untuk berbagi cerita, menjajaki sebuah pengalaman perjalanan rasa yang tak terlupakan dan membawa kembali kenangan akan kehangatan djaman doeloe.
“Bagi para anggota Marriott Bonvoy, dapat menambah jumlah points atau menukarkan points saat bersantap di Djaman Doeloe Resto & Bar Bali,” ujar Chef Patrick Wilfred. [buda]


