DENPASAR, balitourismnow.com — Berbagai sajian dalam ajang Sanur Village Festival (SVF) ke-18 sungguh menghibur, menyenangkan dan meginspirasi. Orang-orang yang hadir tak hanya menyaksikan sajian program menarik, tetapi bertemu, berkenalan selanjutnya bekerjasama.
Sebab, perhelatan seni, budaya dan pariwisata itu, tak hanya dihadiri oleh orang-orang yang suka hiburan, tetapi juga pelaku bisnis, pelaku pariwisata, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), wisatawan dan masyarakat yang memungkinkan terjadi jual beli dan kerjasama.
Setelah berlangsung selama tiga hari, Sanur Village Festival ke-18 akhirnya ditutup pada Minggu malam, 9 November 2025. Penutupan dilakukan oleh Founder Sanur Village Festival, Ida Bagus Gede Agung Sidharta Putra, MBA yang juga Ketua Yayasan Pembangunan Sanur.
“Sanur Village Festival bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga sarana memperkuat jati diri dan semangat kebersamaan masyarakat Sanur,” kata Gusde Sidharta – sapaan akrabnya saat menutup festival di kawasan Muntig Siokan, Pantai Mertasari, Sanur Kauh, Denpasar Selatan itu.
Pada hari ketiga atau sebelum festival ini ditutup, pengunjung disuguhkan berbagai atraksi yang menarik. Para pecinta kopi disuguhkan Battle Baristas dalam bentuk Latte Art Competition, Food Festival yang menginspirasi, Foto competition yang begitu kreatif.
Bagi pengiat food dan beverage terpesona dengan acara Food Competition (Fruit Carving), dimeriahkan dengan Caricature Sketch, Painting on The Spot, Music and Culture Show, lalu Bina Vokalia Bali, Garapan Budaya Okokan serta dihibur lawak bule Gedebong Goyang.
Lalu ada Fashion Show, Skool of Rox, Hasta Bercerita, Yovie N Nuno dan diakhir Bali Rock Session Feat N Jams. Menariknya, setiap acara memiliki penggemar masing-masing, sehingga setiap program tersaji tak pernah sepi pengunjung.
Penutupan ini dirangkaikan dengan penyerahan penghargaan kepada para pemenang berbagai lomba yang telah mewarnai jalannya festival, seperti Lomba Ngelawar, Fruits and Vegetables Carving Competition, Barista serta penghargaan bagi seniman yang memeriahkan festival ini.
“Kami menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah mendukung penyelenggaraan festival tahun ini. Sanur festival ini bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga sarana memperkuat jati diri dan semangat kebersamaan masyarakat Sanur,” jelas Gusde Sidharta.
Sanur Village Festival selalu menjadi ruang kolaborasi yang menghidupkan semangat komunitas dan memperkuat identitas budaya Sanur. Tahun ini, kami kembali membuktikan bahwa Sanur tetap menjadi destinasi yang hidup, kreatif, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Gusde Sidharta juga mengucapkan terima kasih kepada Sanur Chef Community yang sudah ikut berkolaborasi untuk mensukseskan lomba Ngelawar dan Fruits and Vegetables Carving. “Tahun depan kita kolaborasi lagi,” ajak Penasehat Sanur Chef Community ini.
Festival tahun ini menghadirkan beragam kegiatan yang menggambarkan semangat kebersamaan, kreativitas, dan kecintaan terhadap lingkungan. Kegiatan seperti Yoga, Sandikala Run menyusuri pantai Sanur, Body Painting, Festival Musik serta pameran kuliner dan UMKM local.
“Kami berharap agar semangat yang tumbuh dalam Sanur Village Festival ke-18 dapat terus dijaga dan dikembangkan untuk mendukung keberlanjutan pariwisata budaya di Sanur,” harapnya.
Kita semua adalah bagian dari perjalanan panjang Sanur sebagai kawasan yang berbudaya dan berwawasan lingkungan. Festival tahun depan akan menghadirkan inovasi dan kejutan baru yang tetap mengedepankan nilai-nilai budaya, kreativitas, dan keberlanjutan. [dar]


