TABANAN, balitourismnow.com – Kapan berencana berwisata ke Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot? Mulai 1 April 2026, manajeman pengelola DTW Tanah Lot berencana mengumumkan kenaikan tiket masuk dan parkir.
“Kami, di manajeman atas persetujuan badan pengelola berencana melakukan kenaikan tiket masuk ke4 DTW Tanah Lot mulai 1 April 2026,” kata Asisten Manajer DTW Tanah Lot, I Putu Toni Wirawan, STP, disela-sela open house, Selasa 30 Desember 2025.
Rencana kenaikan tiket masuk dan parkir tersebut, sudah dibarengi dengan sosialisasi kepada travel agent, guide dan stake holder, termasuk kepada masyarakat melalui media social. Hal itu telah dilakukan untuk membangun pemahaman dan memastikan transisi yang mulus.
Hal itu, tentu diikuti dengan menginformasikan alasan kenaikan, dan memberi waktu bagi pengunjung untuk menyesuaikan rencana, serta mendapatkan dukungan terkait rencana kenaikan tiket tersebut.
Jero Toni – demikian sapaan akarabnya menjelaskan, alasan kenaikan tiket tersebut, pertama penyesesuaian yang sejak dua tahun belum dilakukan. Situasi sekarang pembiayaan operasional lebih tinggi, seperti pemeliharaan lingkungan di kawasan agar tetap lestari.
Biaya tersebut mencakup kebersihan, keamanan, listrik, air, hingga perawatan taman di kawasan DTW Tanah Lot. Termasuk menjaga kenyamanan infrastruktur, sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada pengunjung.
Kedua, meningkatkan kualitas fasilitas dan layanan wisata. Peningkatan itu meliputi area toilet, spot foto, jalur pedestrian, serta mendukung kegiatan keagamaan dan budaya maupun aktivitas lain yang menunjang operasional DTW Tanah Lot.
Ketiga menjaga keseimbangan antara pendapatan pengelola dan kenyamanan wisatawan, sehingga kawasan tetap berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional. “Itu program kami untuk menciptakan rasa nyaman kepada para tamu,” bebernya.
Kepala Divisi Pengembangan dan Promosi DTW Tanah Lot, I Wayan Sanjaya Tampi yang mendampingi Jero Toni menjelaskan, untuk tiket anak domestik yang sebelumnya Rp. 20.000 menjadi Rp 25.000 dan dewasa domestik dari Rp 30.000 naik menjadi Rp 40.0000.
Tiket masuk untuk anak mancanegara dari Rp 40.000 menjadi Rp 60.000, dewasa mancanegara dari Rp 75.000 menjadi Rp 100.000.
Selain tiket masuk, DTW Tanah Lot juga menetapkan tariff baru untuk parkir. Pertama untuk parkir roda 2 (sepeda motor) dari Rp 3.000 menjadi Rp 4.000, roda 4 (mobil) dari Rp 5.000 menjadi Rp 10.000, dan roda 6 (bus dan truk) dari 10.000 menjadi 20.000.
Untuk menciptakan rasa nyaman, pihak pengelola tidak menutup kemungkinan untuk menambah fasilitas sesuai dengan usulan maupun keluhan dari pengunjung.
“Kami berharap, adanya kenaikan tarif tersebut, pengelola dapat memperbaiki fasilitas penunjang DTW Tanah Lot agar ke depannya menjadi lebih baik,” harapnya.
Terkait dengan Open House, Jero Toni mengatakan, acara rutin ini sebagai bentuk ucapan terimakasih kepada stake holder, pemerintah, tour guide, dan travel agent untuk mohon saran dan masukan agar DTW Tanah Lot tetap menjadi destinasi menarik untuk dikunjungi.
Acara ini juga mengangkat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal, untuk memperkenalkan berbagai produk local, disamping strategi efektif untuk “kecipratan ekonomi” dengan membuka lapangan kerja musiman.
Open House juga menampilkan kesenian joged bungbung, sebagai tarian pergaulan, persabatan, pesaudaraan yang disuguhkan menjelang sunset. “Kami berharap wisatawan domestic maupun asing dapat ngibing, menari bersama penari jogged,” tutup Jero Toni. [buda]


