Menikmati city tour di Kota Denpasar selalu menarik untuk disimak. Kota Provinsi Bali ini memiliki kekayaan budaya dan pusaka sangat berharga. Warisan arsitektur tradisional, Pura yang sakral, hingga adat istiadat dan seni pertunjukan mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat.
Semua ini sudah menjadi bagian dari identitas Kota Denpasar, sehingga selalu dijaga dan dilestarikan, sehingga tetap menjadi daya tarik. Salah satu caranya dengan membangun sinergitas dan komunikasi dengan pelaku kepariwisataan.
Itulah salah alasan Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melalui Dinas Pariwisata menggelar gathering pariwisata di Big Garden Corner, Rabu 23 Oktober 2024. Gathering ini bertajuk Wisata Pusaka Budaya “Menyusuri Nostalgia Merangkai Kekinian”.
Gathering ini menghadirkan narasumber, yakni Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Denpasar Ida Bagus Gede Agung Sidartha, MBA, Ketua ASITA Bali I Putu Winastra, Ketua HPI Bali diwakili Sekretaris HPI Bali Komang Puji dan Marlowe Bandem.
“Dalam upaya pengembangan pariwisata, kami percaya bahwa menjaga keseimbangan antara modernitas dan kelestarian budaya adalah kunci keberhasilan pariwisata yang berkelanjutan,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar), Ni Luh Putu Riyastiti usai membuka gathering itu.
Kadispar Riyastiti mengatakan, tema Wisata Pusaka Budaya “Menyusuri Nostalgia Merangkai Kekinian” ini sejalan dengan komitmen untuk menjadikan Denpasar sebagai kota yang tidak hanya berkembang secara modern, tetapi juga terus melestarikan warisan budayanya.
“Wisata Pusaka Budaya memberikan peluang bagi kita untuk mengenalkan kekayaan budaya Denpasar kepada wisatawan, baik domestik maupun internasional,” papar Kadispar Riyastiti.
Pemkot Denpasar telah mengupayakan banyak hal untuk meningkatkan performa kinerja sektor pariwisata. Selain itu, juga berkomitmen melindungi lokalitas, serta menjaga kondusifitas. “Saya menjamin keberlanjutan sumber daya untuk meningkatkan dampak positif bagi masyarakat,” imbuhnya.
Dalam upaya pengembangan pariwisata, menjaga keseimbangan antara modernitas dan kelestarian budaya adalah kunci keberhasilan pariwisata yang berkelanjutan. Wisata Pusaka Budaya memberikan peluang untuk mengenalkan kekayaan budaya Denpasar kepada wisatawan.
Hal ini, juga memastikan bahwa warisan leluhur kita tetap terjaga dan dilestarikan. Karena itu, Dispar Kota Denpasar terus menunjukkan daya tarik sebagai destinasi wisata yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga nilai-nilai budaya yang mendalam.
“Kita harus bersama-sama menjaga dan melindungi pusaka budaya ini, serta mempromosikannya dengan cara yang bijak dan berkelanjutan. Kota Denpasar berkomitmen untuk meningkatkan kesiapan industri, destinasi, dan SDM untuk mendukung keberlanjutan Pariwisata Bali,” ujarnya.
Kadispar Riyastiti kemudian memapatkan, berdasarkan data sementara, kunjungan wisatawan secara keseluruhan ke Kota Denpasar baik yang menginap dan berkunjung ke daya tarik wisata periode Januari hingga Oktobet 2024 mencapai 1,6 juta wisatawan.
Dari jumlah angka tersebut sebanyak 79 persennya adalah wisatawan domestik. “Jadi jika dibandingkan secara year on year pada periode yang sama tahun 2023, kunjungan wisatawan ke Kota Denpasar mengalami peningkatan sebesar 26,11 persen,” jelasnya.
Potensi pangsa pasar domestik yang besar ini sudah seharusnya digarap dengan serius. Strategi tersebut sejalan dengan kampanye “Bangga Berwisata di Indonesia Aja” yang telah diluncurkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Kota Denpasar turut berupaya menyukseskan kampanye tersebut melalui Bangga Berwisata di Kota Denpasar. Hal tersebut diharapkan dapat menarik minat wisatawan domestik untuk berkunjung ke Kota Denpasar.
“Langkah tersebut menjadi dorongan positif bagi seluruh stakeholder untuk terus meningkatkan kualitas layanan kepariwisataan, memperkenalkan daya tarik wisata yang lebih bervariasi, dan menjaga keberlanjutan sektor pariwisata di Kota Denpasar,” pungkasnya. [B/*/puspa]


