Meski sudah biasa jalan-jalan ke Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, namun ketika berkunjung kembali, tetap saja menarik. DTW yang terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan itu menawarkan suasana yang unik dan beda.
Walau objek yang ditawarkan itu sama, tetapi suasananya yang selalu berbeda. Sebut saja keindahan sunset, selalu berbeda dengan awan-awan yang ada disampingnya. Jika cuaca tak mendukung, sunset kemungkinan tak dapat ditemukan. Namun, atraksi budaya yang selalu ada.
Sebut saja pada libur Tahun Baru 2025. Itu menjadi momen yang sangat dinanti oleh para wisatawan domestik dan mancanegara untuk menikmati keindahan. Setiap libur Natal dan Tahun Baru, kunjungan wisatawan selalu ramai.
“Jumlah kunjungan wisatawan meningkat pada libur Tahun Baru. Pada Selasa, 31 Desember 2024, tercatat sebanyak 4.492 pengunjung, pada 1 Januari 2025, jumlahnya melonjak drastis hingga mencapai 9.529 orang,” kata Kadiv Promosi dan Pengembangan DTW Tanah Lot, I Wayan Sanjaya Tampi.
Namun setelah itu, kunjungan kembali stabil di angka rata-rata 5.000 orang per hari. Kunjungan wisatawan mayoritas berasal dari berbagai kota di Pulau Jawa, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta, serta daerah lain seperti Makassar.

“Untuk mengataksi lonjakan pengunjung, kami telah mempersiapkan berbagai langkah untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan wisatawan, termasuk koordinasi dengan pihak kepolisian untuk pengamanan,” ujar Sanjaya.
Sanjaya menegaskan, pihak pengelola DTW Tanah Lot juga memperkuat pengamanan dengan menambah personel keamanan di lapangan serta memasang beberapa kamera pengintai (CCTV) di titik-titik yang rawan kepadatan.
“Langkah ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan serta memastikan keamanan wisatawan. Karena kami berkomitmen menjaga keamanan wisatawan, sehingga mereka merasa nyaman dana man berada di kawasan Tanah Lot,” imbuh pria kalem ini.
Wisatawan yang berkunjung memanfaatkan waktu dengan berbagai aktivitas menarik, seperti berjalan-jalan di area wisata, mencoba tato temporer, melihat ular suci dan air suci, hingga menonton pertunjukan kecak.
Banyak pengunjung yang melakukan sesi pemotretan, berbelanja, menikmati kuliner lokal, atau sekadar bersantai di kafe dan restoran sambil menikmati suasana. Namun, momen yang paling dinantikan adalah keindahan matahari terbenam (sunset) yang sudah terkenal ke mancanegara.
“Momen sunset ini selalu menjadi daya tarik utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Saat momen sunset, para wisatawan tak lupa mengabadikannya dengan kamera,” ucap Sanjaya.
Dengan antusiasme yang tinggi dari wisatawan, lanjut Sanjaya DTW Tanah Lot membuktikan posisinya sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Bali, yang tidak hanya menawarkan keindahan alam tetapi juga pengalaman berkesan bagi pengunjung. [BT/*/lan]


