Desa Adat Kota Tabanan melaksanakan upacara Tawur Nawa Gempang di Catus Pata Kota Tabanan, Senin 17 Pebruari 2025. Tawur ini memiliki makna mendalam, yaitu untuk memohon dan menjaga keseimbangan jagat/alam serta mengembalikannya agar tetap berkesinambungan.
Upacara ini mendapat perhatian besar dari masyarakat setempat. Bupati Tabanan, yang diwakili oleh Plt. Asisten III Kabupaten Tabanan, I Nyoman Gede Gunawan, hadir dalam pelaksanaan acara sakral ini.
“Melalui upacara ini, kita memohon agar keseimbangan alam tetap terjaga, sehingga kehidupan dapat berjalan harmonis dan berkelanjutan,” ujar Gunawan saat itu meneruskan harapan Bupati Tabanan, Sanjaya.
Upacara Tawur Nawa Gempang ini juga menarik perhatian masyarakat yang datang untuk menyaksikan dan turut serta dalam mendoakan agar Tabanan senantiasa diberikan kedamaian serta kesejahteraan.
Tawur Nawa Gempang merupakan bagian dari rangkaian upacara adat yang memiliki tujuan untuk menjaga keharmonisan antara alam, manusia, dan Tuhan. “Upacara ini juga merupakan wujud rasa syukur atas segala anugerah yang diberikan oleh alam,” ucapnya.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ritual spiritual semata, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kearifan dan tradisi lokal.
Dalam upacara tersebut, nampak pula kehadiran sejumlah Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemerinbtah Kabupaten (Pemkab) Tabanan sebagai bentuk dukungan penuh terhadap pelaksanaan ritual yang merupakan bagian dari tradisi adat Bali ini.
Selain itu, para perbekel dan bendesa adat setempat juga hadir memberikan penghormatan. “Keberadaan kita di sini adalah bentuk sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk menjaga tradisi yang sudah turun temurun,” imbuh Gunawan.
Pemkab Tabanan kemudian menghimbau agar seluruh elemen masyarakat terus menjaga hubungan baik, khususnya dengan alam. Pentingnya menjaga alam dan warisan budaya agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Harapan ini mencerminkan komitmen bersama dalam menjaga kelestarian alam dan budaya Bali, serta memastikan tradisi Tawur Nawa Gempang terus dilaksanakan dengan penuh rasa hormat dan makna. [BTN/hms]


