Kuliner

KAWI Ubud: Sentuhan Baru yang Tenang dan Berkarakter di Dunia Koktail Bali

GIANYAR, balitourismnow.com – Lama di Bali, sudah pernah ke KAWI Ubud? Sebuah bar koktail yang terinspirasi oleh cita rasa lokal, semangat artistik, dan keramahtamahan yang penuh perhatian. Lokasinya sedikit di luar pusat Ubud yang ramai, KAWI bukan sekadar bar biasa.

KAWI dibangun oleh tiga sahabat, yaitu Christian, Kong, dan Elaine. Tempat ini lahir dari rasa penasaran akan cita rasa Bali dan keinginan untuk menciptakan sebuah ruang yang terasa personal: hangat, tenang, dan apa adanya.

Sebuah tempat tidak butuh banyak pencitraan, cukup jadi tempat yang nyaman untuk datang, duduk, dan merasa seperti di rumah sendiri. KAWI pernah disebut sebagai bar-nya para bartender, bar untuk para introvert yang dibuat oleh para introvert, dan bar untuk para kreatif.

“Menurut saya, semuanya benar, KAWI adalah bar untuk siapa saja yang mencari ruang aman, tempat di mana mereka bisa merasa memiliki dan mengekspresikan diri di antara orang-orang yang sejalan,” ujar salah satu pendiri KAWI Ubud, Christian, Kamis 17 April 2025.

BACA JUGA:  Lidah Lokal Sanur: Promo Citarasa Rempah Sulawesi di Bulan November

KAWI bukan tempat yang mengikuti tren. Bahkan sebaliknya, ia sengaja menghindarinya. Alih-alih mengejar hal-hal yang sedang populer, bar ini memilih untuk berjalan dengan ritmenya sendiri.

Pendekatan yang independen inilah yang membuat KAWI berbeda di tengah lanskap bar Bali yang terus berkembang. Setiap detail, dari cara minuman diracik hingga cara menyambut tamu, dilakukan dengan kesadaran dan kesederhanaan yang penuh makna.

Menu di KAWI berangkat dari bahan-bahan lokal dan referensi rasa yang familiar. Nuansa lokal terasa di setiap racikannya terinspirasi, misalnya, dari teh botol yang sederhana atau tekstur ringan dari daluman.

“Bukan soal teknik rumit, tapi soal kejernihan dan keseimbangan yang memberi ruang bagi tiap bahan untuk tampil apa adanya,” lanjut Christian.

BACA JUGA:  Pengalaman Bersantap dengan Konsep Farm-to-Table di AKAR Restaurant, K Club Ubud

KAWI bukan hanya soal apa yang disajikan di gelas, ini adalah pengalaman yang dibangun dengan niat dan perhatian pada detail. Suasananya tenang, hangat dan bergaya tanpa kesan berlebihan.

Terinspirasi oleh jiwa artistik Ubud, tapi diterjemahkan dengan cara yang ringan dan elegan, di mana orang bisa diam sejenak dan menikmati suasana. Tanpa perlu pertunjukan atau gimmick, karena pesonanya memang ada pada suasananya sendiri.

Keramahtamahan di KAWI terasa sangat personal. Perhatian terhadap detail, terutama yang paling kecil menjadi inti dari cara tim menyambut dan memberi perhatian penuh kepada setiap tamu.

Banyak bartender di sini tumbuh bersama keluarga KAWI, belajar langsung di bawah bimbingan para pendirinya. Komitmen mereka terhadap bahan-bahan alami dan teknik yang penuh kesadaran adalah hal yang memberi KAWI karakter yang khas.

BACA JUGA:  Sajian Rasa dari Macau: Mengapa Kota Warisan UNESCO Ini Jadi Surga Kuliner Asia?

Menjelang Hari Ulang Tahun le-3, KAWI terus melangkah dengan semangat eksplorasi yang tenang dan konsisten. Tim di balik bar ini terus bereksperimen dengan konsep-konsep baru, selalu mencari cara untuk berkembang tanpa kehilangan arah pada hal-hal paling esensial.

“Pada Mei 2025, KAWI akan merayakan momen ini, melalui kolaborasi spesial bersama beberapa nama paling dihormati, seperti Mikael Jasin (Omakafe, Jakarta), Richie Pratadaja (Crio, Jakarta), dan satu tamu internasional, akan segera kami umumkan,” jelas Christian.

Pengalaman spesial satu malam ini akan merayakan persahabatan dan kreativitas yang telah membentuk perjalanan KAWI hingga saat ini, sekaligus memberi gambaran tentang apa yang akan datang ke depannya.

Di tengah dunia bar yang sering dipenuhi dengan sorotan dan hal-hal serba baru, KAWI tampil berbeda lewat tujuannya yang tenang namun jelas. Ini adalah ruang yang dibentuk dengan ketulusan, tempat di mana kesederhanaan justru diangkat dan setiap kunjungan terasa personal.

BACA JUGA:  Restoran SIRANGON: Berkonsep Tempat Kumpul dan Menikmati Menu Cermin Warisan Budaya dan Identitas

“Bagi tamu yang mencari sesuatu lebih dari sekadar malam keluar, KAWI menawarkan sesuatu yang langka: ketulusan, kedalaman, dan segelas minuman yang pantas untuk dikenang,” pungkasnya. [ana]

Shares: