DENPASAR, balitourismnow.com – Road to BaliSpirit Festival ke-16 tahun 2025 berlangsung di The Ambengan Tenten, Kota Denpasar, Bali, Kamis 1 Mei 2025. Acara ini dimulai dengan beberapa kelas gratis, dengan melibatkan masyarakat umum, khususnya pecinta yoga.
Acara dimulai pukul 07.45 Wita, diawali dengan Morning Flow Yoga bersama Coach Tao, pemeriksaan kesehatan oleh Bali Peduli, terapi akupunktur oleh Yohana, Kundalini Tantra Yoga with Sound Healing bersama Master Ketut Arsana dan Bootcamp Muaythai bersama Coach Atep.
“Saya ingin membuka ajaran tantra dari leluhur, dan di Bali banyak yang menggunakan tantra bairawa, dan banyak pula orang Suci menjalan kan tantra sebagai spiritual menuju moksam,” kata Tokoh Spiritual Yoga, Ketut Arsana saat konferensi press pada kegiatan tersebut.
Bali begitu sangat menarik bagi kegiatan untuk melakukan kegiatan wellness. “Bali memiliki arti mencari kesejatian dalam diri melalui yoga, sehingga festival ini memberikan vibrasi positif yang memberi ketertarikan bagi banyak orang,” imbuh pengajar yoga sejak tahun 1979 itu.
Bali mampu mengubah manusia satu per satu orang spiritual akan memberikan vibrasi pada ratusan orang kalau dia ikut dengan hatinya ke arah kebaikan baru dinunia akan memberikan ke kebahagiaan alamainya. “Untuk menemukan Tuhan dalam diri mencari sumber Kehidupan itulah yoga,” terang pria asal Ubud yang sempat memadu acara yoga di TVRI Bali ini.

BaliSpirit Festival akan berlangsung di The Yoga Barn, Ubud selama lima hari, mulai 7–11 Mei 2025. Mengangkat tema “Follow Your Spirit”, festival akan menyatukan orang-orang dari berbagai negara dalam kegiatan yang berfokus pada gerakan tubuh, musik, dan kesadaran diri.
“Health tourism termasuk wellness menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk ke Bali. Bali Spirit Festival menjadi ajang yang ditunggu-tunggu oleh wisatawan terutama mancanegara atau wisman,” kata Co Founder BSF I Made Gunarta saat konferensi press kegiatan tersebut.
Festival ini akan dimeriahkan dengan 150 workshops dan 50 pertunjukan selama festival berlangsung. Khusus untuk malam hari, acara akan dilanjutkan dengan pertunjukan musik dari musisi lokal dan internasional.
Acara workshop akan diisi oleh Ketut Arsana – Kundalini Tantra Yoga (Indonesia), Alfred Kendrick – Body Mobility (AS), Dhwani Dinakara Bahar – Tarian Salsa Kuba (Indonesia), Heeki Park – Jivamukti Yoga (Jepang), Jose Luis Jimenez – Fly High Yoga (Spanyol) serta Ashton Szabo – Anatomi Yoga (AS).
Malam pertunjukan, akan menampilkan music dan tari, terdiri dari Afrosideral – Afro-Cuban Electronic (Kuba/Brasil), Catur Hariwijaya – Komposer multi-instrumentalis (Indonesia), Adam Alydrus (Sekala) – Indonesia, dan Dos Papis & Orchestra – Iran.
“BaliSpirit Festival bukan hanya mengejar kuantitas, tetapi kualitas yang menjadi targetnya. Buat kami yang lebih penting bagaimana memposisikan Bali, bukan hanya sebagai central of tourism, tetapi wellness dan edukasi,” tegas Gunarta.
BaliSpirit Festival yang sering menjadi model festival di luar negeri ini menampilkan Dharma Fair, yakni pasar yang menjual produk ramah lingkungan, makanan sehat, dan kerajinan lokal. Pasar ini diikiti oleh 50 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari Bali dan luar Bali.
Sementara kegiatan edukasi lainnya, yaitu AYO! Bicara HIV & AIDS, sebuah edukasi kesehatan reproduksi untuk remaja di Bali dan Indonesia. Ada Bali ReGreen Project, program penanaman bambu di daerah dengan tanah yang non-produktif di Bali.
Wellness conference akan mempertemukan pelaku, pakar, akademisi dan stakeholders Wellness Tourism di Bali, serta forum pertukaran ilmu dan pengetahuan serta kolaborasi antara mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Bali dengan seniman dan musisi yang tampil di festival.
“Selama lebih dari 16 tahun, BaliSpirit Festival menjadi tempat bertemunya orang-orang dari seluruh dunia untuk berbagi pengalaman, budaya, dan gaya hidup yang lebih sadar dan sehat,” papar Gunarta bangga. [ana]


