Life style

IHKA Bali Gelar Making Bed Competition and Exhibition 2025: Menjaga Keindahan dan Kecepatan Menyajikan Kamar

DENPASAR, balitourismnow.com – Badan Pimpinan Daerah Indonesian Housekeepers Association (BPD IHKA) Bali kembali menggelar Making Bed Competition and Exhibition 2025. Lomba ini bukan sekedar program, tetapi untuk meningkatkan keterampilan, dan rasa percaya diri serta kompeten.

Making Bed Competition and Exhibition itu berlangsung di Bali Sunset Convention Center, Sabtu 10 Mei 2025. Kali ini melibatkan sebanyak 52 peserta dari hotel dan villa, 12 peserta dari Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), dan 12 peserta dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Acara Making Bed Competition and Exhibition 2025 dibuka oleh Ketua Badan Pengurus Daerah IKHA, I Gede Cahyadi Putra, Ketua Badan Pengurus Pusat (BPP) IHKA, Ahmad Kamil dan Dinas Pendidikan dan Olahraga. Lomba ini digawangi oleh team devisi pawongan dikomandoi Tusan Ariyasa, Executive Housekeeper Como Sambala Ubud

Kompetisi bertajuk “Harmony of Speed and Beauty” menjaga keseimbangan antara keindahan dan kecepatan dalam menyajikan tampilan yang indah, bersih dan nyaman untuk para tamu dengan kecepatan untuk menyiapkan dan menyajikan kamar kepada para tamu.

BACA JUGA:  HARRIS Day 2024, Mendorong Gaya Hidup Sehat dan Memberdayakan Komunitas Melalui Inisiatif CSR

Ketua Badan Pengurus Pusat (BPP) IHKA, Ahmad Kamil yang hadir menyampaikan, acara making bed competition ini selalu dilakukan oleh setiap BPD IHKA di Indonesia, dan Bali sudah melakukan kesekian kalinya yang selalu mendapat sambutan dari para pekerja pariwisata.

“Kalau melihat pariwisata ke depan khususnya Bali, banyak sekali tenaga kerja yang sudah kompeten. Tetapi, mereka banyak lari ke kapal dan luar negeri. Malah di internal sendiri agak kesulitan yang mau bekerja di lokal. Ini tantangan kedepan,” katanya polos.

Maka, kompetisi ini sebagai ajang untuk meningkatkan keterampilan dan rasa percaya diri agar kompeten dan bisa bersaing. Apalagi, pariwisata dihadapkan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, maka pekerja pariwisata akan bersaing dengan robotik alat kerja.

Seorang housekeeper juga penting menjaga budaya lokal yang ada. Wisatawan datang ke Bali karena budayanya, dan karena ingin dilayani. Maka, pelayanan dan servis excellent yang mesti dikembangkan. “Ini salah satu yang mampu menyaingi robotik itu,” sebutnya.

BACA JUGA:  Spa Berkualitas, Tamu Puas: Peran Furama Spa di FuramaXclusive Ubud

Ketua Badan Pengurus Daerah IKHA, I Gede Cahyadi Putra memaparkan, pihaknya sempat pesimis untuk menggelar Making Bed Competition and Exhibition di tahun 2025. Pasalnya, ekonomi dibidang pariwisata sedikit anjlok karena adanya kebijakan efisiensi dari pemerintah.

Pemenang kategori Hotel/Villa Making Bed Competition and Exhibition IKHA Bali/Foto: ist

Kebijakan itu, menggeser kegiatan Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE) tergeser. “Semoga dengan even ini membuat angin segar bagi hotelier terutama di Bali. Isu di awal mereka merasa down, maka lewatt even ini harapan kita mereka merasa bangkit kembali,” harapnya.

Melalui tema “Harmony of Speed and Beauty” ini, seorang housekeeper tidak hanya cepat dalam making bed, tetapi mampu menyelaraskan dengan keindahan dan estetika. Artinya, para peserta dituntut tidak hanya membuat yang benar, tetapi benar benar bisa memadukam dengan estetika.

“Sebagai seorang housekeeper, tidak hanya melempar sheet (sprei) lalu menutupi bad, tetapi ada teknik-teknik yang mesti dilakukan, salah satunya membuat sudut 45 derajat dan serapi mungkin. Ada kretetia dan teknik, sehingga saat melakukan making bad itu tidak menyakiti tubuh,” paparnya.

BACA JUGA:  Beautiverse, Pameran Industri Kecantikan Terintegrasi dengan Konsep Wellness

Selain itu, housekeeper juga wajib menggunakan bahan ramah lingkungan. Tidak membuat bad itu kotor. “Intinya di sana ada seni, bagamana melipat towel art, merangkai bunga agar ptosesnya cepat dan tepat, serta esensinya dapat,” imbuhnya.

Humas BPD IHKA Bali, Nyoman Roma Pujawan menyampaikan Making Bed Competition 2025 ini mengangkat tema “Harmony of Speed and Beauty”. “Itu, artinya untuk meningkatkan kedepatan pelayanan, kebesihan yang tentunya dengan penampilan yang luat biasa dari peserta,” paparnya.

Kegiatan ini bentuk kolaborasi dengan team Monarch Dalung serta melibatkan hampir 35 vendor sebagai pendukung. “Ini rangkaian acara BPD IHKA Bali yang diawali dari persembahyangan beerama menciptakan hubungan harmonis dengan Tuhan, sehingga acara berjalan lancar,” ucapya.

Setelah Making Bed Competition ini, IHKA Bali akan menggelar even terbesar pada 27 Juni 2025, yakni Musyawarah Daerah (Musda) bergabung dengan delegasi dari Asean. Delegasi yang akan datang, yaitu Laos, Vietnam, Filipina, Kamboja, India, dan Thailand yang sudah konfimasi.

BACA JUGA:  Utama Spice: Tumbuh dari Alam dan Tradisi, Buka Toko Kedelapan di Uluwatu

Kehadiran semua manejer luar negeri itu untuk menjajaki kerjasama nantinya. Ketika sudah menyiapkan tenaga kerta, terutama dari SMK, LPK maka besiswa kerjasama untuk training, tukar tenaga kerja yang akan digawangi IHKA. “Kita sudah menyiapkam proposal-ptoposal untuk itu,” aku Roma.

Setelah dewan juri melakukan penilaian, makan untuk Winner SMK juara I, II dan juara III masing-masing diraih oleh Dewa Putu Satria Lanan Putra (SMK Negeri 2 Sukawati), Kadek Arjaya (SMK PGRI 5 Denpasar), dan I Kadek Dimas Ardana Fajar (SMK N 5 Denpasar)

Winner LPK/Kampus untuk Juara I, II dan III masing-masing I Komang Aditya (LPK Sun Glory Gianyar), I Kadek Aditya Pranata (Monarch Bali Dalung), dan Ni Putu Maharani Adelia Putri (Elizabeth International)

Sedangkan Winner Hotel/Villa, Juara I, II dan juara III masing-masing diraih oleh Putu Aditya Sapta Dinata (The Trans Resort Bali), Pande Putu Kartana (Sun Island Hotel & Spa Legian) dan I Wayan Gede Suena (Ayana Resort Bali). [ana]

Shares: