MANGUPURA, balitourismnow.com – Pelayanan di Bandara Ngurah Rai itu kompleks. Bisa dikatakan, dari hulu hingga ke hilir melibatkan banyak pihak serta bersentuhan langsung dengan pengguna jasa. Jika ada hal yang tidak terpenuhi maka akan mempengaruhi kualitas pelayanan.
Hal itu dikatakan PGS General Manager, Wahyudi setelah Bandara Ngurah Rai mendapatkan predikat tertinggi di sektor transportasi udara, yakni Prima Utama untuk kategori Unit Pelayanan Jasa Terminal Angkutan Penumpang (Transportasi Udara) oleh Kementerian Perhubungan RI.
“Salah satu transformasi yang kami lakukan adalah dengan menerapkan fokus pelayanan pada pelanggan atau customer focus. Kami harus lebih proaktif dalam mewujudkan service exellence baik dari sisi pelayanan maupun pemenuhan fasilitas,” kata Wahyudi, Kamis 22 Mei 2025.
Setelah sebelumnya sabet 2 penghargaan tingkat dunia dari Airport Council International dan Skytrax. “Ini menjadi pembuktian atas kerja keras seluruh komunitas bandara serta keberhasilan manajemen dalam menerapkan program transformasi di hampir seluruh lini,” imbuhnya.
Kementerian Perhubungan telah melakukan penilaian terhadap kegiatan pelayanan di Bandara Ngurah Rai dengan 7 indikator, antara lain kebijakan pelayanan, profesionalisme SDM, sarana dan prasarana, sistem informasi pelayanan publik, layanan konsultasi dan pengaduan, inovasi, serta sistem antrian.
Penilaian dilakukan melalui 2 tahap, yakni penyebaran kuesioner secara online disediakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) kepada penumpang dan mitra usaha di bandara seperti konsesioner, maskapai, dan penyedia jasa kargo.
Selanjutnya audit atau pemeriksaan langsung oleh tim penilai yang terdiri dari perwakilan Kementerian Perhubungan, Kemenpan-RB, Ombudsman, serta akademisi. “Transformasi yang dilakukan perusahaan semenjak 2 tahun terakhir kini mulai dirasakan hasilnya,” ucapnya.
Bandara Ngurah Rai telah merampungkan program revitalisasi yang dilakukan dalam rangka memenuhi serta meningkatkan standar pelayanan, seperti optimalisasi terminal penumpang dan penambahan fasilitas agar dapat mengurangi antrian.
Mengurangi antrean, khususnya saat proses pemberangkatan mulai cari check in sampai boarding. “Sementara untuk pelayanan kargo dan pos kami juga sudah mengimplementasikan Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT) sehingga proses ekspor lebih simple,” ungkapnya.
Perbaikan dan peningkatan tidak hanya secara fisik, tetapi meliputi software dan softskill melalui pengembangan sistem berbasis teknologi yang dapat mengintegrasikan seluruh aspek pelayanan melalui manajemen operasi berbasis trafik (Management on Traffic) serta Airport Collaborative Decision Making (A-CDM).
Namun yang tidak kalah penting pengembangan SDM dengan memperkuat keterampilan dan kompetensi para petugas frontliner dalam melayani penumpang. “Tentu saja capaian yang kami raih ini merupakan prestasi seluruh keluarga besar Bandara Ngurah Rai,” tegasnya.
Untuk itu, pigaknya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi dan komitmen semua pihak yang telah memberikan kontribusi positif dalam menjaga standar pelayanan. “Semoga Bandara Ngurah Rai dapat terus meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa bandara,” tutup Wahyudi. [rls]