GIANYAR, balitourismnow.com – Healing atau penyembuhan secara rohani kini menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Bali. Berbeda dengan dulu, warga asing datang ke Bali melalui karya lukisan dan foto-foto pementasan seni juga aktivitas budaya.
Maka tak heran, seiring dengan perkembangan patiwisata berbagai kegiatan healing dan wellness, kualitas hidup yang baik, sejahtera secara menyeluruh meliputi kesehatan fisik, mental, dan emosional tumbuh pesat, terutama di kawasan Ubud, Kabuaten Gianyar – Bali.
Salah satu tempat retreat yang sudah familiar di mata para penggiat kesehatan itu adalah Om Ham Retreat. Retreat yang terletak di Jl. Tirta Tawar, Banjar Junjungan, Kecamatan Ubud ini menjadi pusat penyembuhan secara rohani kepada wisatawan dengan berbagai keluhan fisik.
Om Ham Retreat berada di kawasan desa asri yang sejuk. Hamparan sawah yang hijau, masih dikelola secara tradisional yang memberikan kesan tenang, damai, dan menyegarkan. Suara burung, itik dan binatang sawah lainnya bagai terapi menghilangkan rasa tegang dan stress.
Duduk-duduk di restoran sehabis melakukan yoga atau healing akan terasa lenih damai. Sambal menikmati menu sehat, sepasang mata dan indera lainnya dapat menikmati aura alam subak yang masih asri di desa itu. Ini tempat yang cocok melarikan diri dari kejenuhan dari aktivitas sehari-hari.
“Wellness Tourism menjadi sangat populer belakangan ini di industri pariwisata, salah satunya retret atau penyegaran diri sangat disukai masyarajat di luar negeri terutama di dunia Barat,” kata Managing Director Om Ham Retreat, Ni Putu Sawitri, Senin 23 Juni 2025.

Konsep retreat yang dilakukan lebih mengarah kepada kegiatan yoga serta spiritual. Sebab, healing itu bagian dari proses apa yang dibutuhkan oleh tamu dan itu yang disajikan. Artinya, tamu yang datang ditanyakan tujuannya ketika reservasi, sehingga menawarkan program tepat.
“Kami awalnya melakukan konseling dulu untuk mengtahui program retreat apa yang tamu perlukan. Apakah sekadar relaksasi atau retreat. Kalau program retreat ini bias dilakukan sampai 23 hari agar pikiran benar-benar merasa nyaman,” jelas Sawitri.
Om Ham Retreat menjadi salah satu tempat healing atau penyembuhan secara rohani di kawasan wisata Ubud. Utamanya, bagi wisatawan dari seluruh negara. Tempat retreat ini memberikan sejumlah program penyembuhan secara rohani kepada wisatawan.
Retreat itu untuk kembali pada diri sendiri. “Maka, namanya Ham supaya kita bisa kembali menyadari siapa diri kita sebenarnya. Konsep retreat kita lebih ke yoga, spiritual karena healing itu bagian dari proses apa yang dibutuhkan itu yang akan kita sajikan,” papar pengurus PHRI Gianyar ini.
Belakangan ini, turis asal Amerika yang datang ke Bali sering mengikuti program retret di Om Ham Retreat. “Saya gak ngerti, pasca pandemi Covid-19 ini kedatangan wisatawan Amerika menurun. Justru wisatawan Australia dan beberapa negara di Asia mulai antusias,” sebutnya.
Wisatawan dari Asia Tengah mulai tertarik datang mengikuti retreat, termasuk dari Filipina. Walau sudah dikenal oleh para penggiat yoga, namun Sawitri mengaku tetap melakukan promosi. Pihaknya bekerjasama dengan puluhan operator tur dari luar negeri dan travel agent di Bali untuk mendatangkan wisatawan mengikuti program retreat ini.
“Kami juga rutin melakukan promosi di sejumlah negara pada acara pameran-pameran pariwisata di luar negeri. Beberapa waktu lalu”Akhir-akhir ini, wisatawan dari Asia Tengah mulai tertarik datang mengikuti retreat, termasuk dari Filipina,” ungkap Putu Sawitri.

Master Ketut Arsana mengatakan, selain yoga, kegiatan spiritual dilakukan disini, seperti meditasi dan sound healing. Jika turis memiliki keluhan di bagian tubuhnya, terkadang diberikan terapi boreh yang diambil dari Usada Bali. “Kami ada Kundalini Tantra Yoga,” ujarnya.
Yoga ini tidak hanya sebagai latihan fisik, tetapi juga melatih mental, emosianal dan spritual. Karena itu, Om Ham Retreat selalu fokus ke retret melepaskan emosi-emosi melalui latihan-latihan yang akan dilakukan di Om Ham Retreat.
Master Ketut Arsana lebih dari 30 tahun menekuni ini, tetapi masih terus belajar berbagai ilmu pengetahuan. Sampai akhirnya, ia menjadi seorang healer yang bisa membantu healing pada orang lain.
“Salah satu konsep penyembuhan di Bali, adalah sesuai dengan ajaran Ayur Weda yaitu Usada. Ada badan kasar, badan halus dan atman (jiwa), Sehingga konsep penyembuhan terkait dengan 3 hal ini, harus ada sinkronisasi badan kasar, rohani dan energi alam semesta, semuanya melalui prana,”paparnya.
Lalu, untuk kesadaran, meditasi, dan yoga serta puasa juga membantu seseorang kian sadar, mengaluskan jiwa sehingga balance bhuta dan dewa di dalam diri. “Ujungnya adalah mendapatkan kesehatan jiwa dan raga,” pungkas Master Ketut Arsana. [buda]


