DENPASAR, balitourismnow.com – Wow, ini yang mengundang lebih banyak peserta. Kegiatan bertajuk ‘Sandikala Run’, sebuah ajang fun run sore hari yang memadukan olahraga, hiburan, dan pesona pantai Sanur, menjadi program favorit di Sanur Village Festival (SVF) ke-18.
Walau Sanur Village Festival tahun 2025 dengan durasi lebih singkat yang hanya digelar selama tiga hari (7-9 November 2025), namun mampu menghadirkan acara idola bagi masyarakat. Salah satunya, ‘Sandikala Run’ yang digelar, Sabtu 8 November 2025, mulai pukul 16.30 Wita.
Lebih dari 1.300 peserta terdiri dari pelari professional dan pemula, masyarakat dan wisatawan ikut meramaikan ajang lari yang menyusuri pantai ini. Event ini digelar gratis dengan berbagai refreshment dan hiburan pantai untuk para peserta.
Konsep ‘Sandikala Run’ berhasil menarik banyak pelari yang ingin merasakan sensasi lari sore di tepi pantai dengan pemandangan matahari terbenam. Lintasnnya yang lembut, karena di pinggir pantai, serta menawarkan suasana yang indah dan nyaman.
“Kami merasa bangga, karena komunitas yang kami dirikan akhirnya dapat menjadi bagian dari Sanur Village Festival,” kata Ketua Sanur Running Club, Ida Bagus Prayuda Jisnu disela-sela pelepasan Sandikala Run di Muntig Siokan, Pantai Mertasari.
Sanur Running Club didirikan untuk mendorong anak muda menjadi generasi emas yang aktif dan sehat. “Kami ingin ikut memajukan pariwisata di Sanur sekaligus mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal,” ujar Gus Yuda.
Wisatawan yang datang berwisata ke Pulau Dewata Bali, kini tak hanya mencari tempat berlibur, tetapi juga pengalaman olahraga. Karena itu, Sandikala Run menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang ingin menikmati lari sore di tepi pantai sambil merasakan atmosfer budaya Bali.
“Event ini impian kami sejak awal. Saat tahu Sanur Village Festival ingin menghadirkan acara lari, kami bertekad anak muda Sanur harus ikut terlibat. Sekarang mimpi itu akhirnya terwujud,” ungkap Gus Yuda senang.
Ajang perdana Sandikala Run berhasil menarik sekitar 1.300 pelari dari berbagai komunitas, termasuk wisatawan mancanegara. Sebelumnya, komunitasnya telah rutin menggelar weekly run, namun Sandikala Run menjadi event terbesar mereka sejauh ini.
“Kami berharap tahun depan bisa menghadirkan acara yang lebih besar dan meriah,” tambah Gus Yuda optimistis.
Nama Sandikala Run dipilih karena menggambarkan nuansa khas Bali di waktu senja. Alih-alih menggunakan istilah ‘sunset run’, penyelenggara memilih ‘sandikala’ untuk memperkuat identitas budaya lokal.
“Kenapa ‘Sandikala’? Karena lebih Bali banget. Biasanya orang mengenal ‘sunset’, tapi kami ingin membawa istilah lokal agar lebih melekat dengan budaya Sanur,” jelas Gus Yuda.
Event ini digelar gratis dengan berbagai refreshment dan hiburan pantai untuk peserta. Konsep tersebut berhasil menarik banyak pelari yang ingin merasakan sensasi lari sore di tepi pantai dengan pemandangan matahari terbenam.
Sementara Ketua Yayasan Pembangunan Sanur (YPS), Ida Bagus Gede Sidharta Putra atau Gusde Sidharta, menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif Sandikala Run yang mampu menggabungkan olahraga, budaya, dan pariwisata. Ini menjadi langkah positif untuk memperkaya rangkaian kegiatan di Sanur Village Festival,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu peserta Fun Run, Juniarta dari komunitas Pelari Hore, mengaku sangat menikmati pengalaman lari sore tersebut.
“Biasanya fun run diadakan pagi hari, tapi kali ini berbeda karena berlangsung sore hari. Ini pertama kalinya di Sanur Village Festival, dan saya harap tahun depan bisa lebih meriah dengan jarak tempuh yang lebih beragam, bukan hanya 5K,” paparnya.
Selain Sandikala Run, Sanur Village Festival 2025 juga akan diramaikan dengan berbagai kegiatan seperti lomba kuliner tradisional, pertunjukan musik, pameran UMKM, hingga kegiatan sosial berbasis lingkungan.
“Kami berharap, festival ini dapat terus menjadi wadah kreativitas masyarakat sekaligus motor penggerak pariwisata berkelanjutan di kawasan Sanur,” harap Gusde Sidharta.
Masyarakat dan wisatawan sangat antusias mengunjungi Sanur Village Festival yang digelar di kawasan Muntig Siokan, Pantai Mertasari, Sanur itu. Kali ini, festival kebanggaan masyarakat pesisir Denpasar ini mengusung tema ‘Guna Dusun’.
Tema tersebut, merefleksikan semangat pengabdian diri dan penerapan ilmu pengetahuan untuk kemajuan bersama. [dar]


