DENPASAR, balitourismnow.com – Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur ikut memeriahkan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-47 di Art Center, Taman Budaya Provinsi Bali, Kamis 26 Juni 2025.
Tim kesenian dari Bumi Sumekar dan Kota Keris itu, menampilkan Tari Topeng dalam rekasadana (pergelaran) di Kalangan Ratna Kanda, mulai pukul 17.00 Wita. Garapan seni yang didukung 32 penari dan pengrawit itu mendapat apresiai pengunjung PKB, utamanya anak-anak.
“Kami tampil di Bali karena ingin merasakan bagaimana rasanya pentas di pesta seni ini. Bali itu menjadi kota budaya. Nah, kami ingin ada beberapa hal yang bisa dipetik dari pentas ini untuk diterapkan di Sumenep,” kata Kepala Dinas, Mohamad Iksan disela-sela pementasan.
Tim kesemian Kabupaten Sumenep kali ini menampilkan seni Klenengan versi Madura. Lalu, dilanjutkan dengan sebuah Tari Topeng yang bercerita yang disampaikan seorang dalang. Tari yang disajikan ini, merupakan khas tradisional Kabupaten Sumenep.
Pergelaran Tari Topeng ini mirip dengan sendratari di Bali. Di dalam menyampaikan pesan, dalang menggunakan bahasa Madura dalam dialognya. “Semenjak saya menjadi kepala dinas, ini penampilan kali pertama Tim Kesenian Kabupaten Sumenep di ajang PKB tahun 2025,” ucapnya.
Ketika tim kesenian ini menata gamelan, pengunjung sudah ada yang duduk-duduk di kalangan pentas ini. Setelah semuanya siap, MC kemudian mengundang para penonton untuk menyaksikan pergelaran kesenian luar daerah yang memiliki kemiripan dengan Bali.
Mohamad Iksan mengatakan, melalui ajang PKB ini untuk memperkenalkan seni budaya Kabupaten Sumenep di Bali, daerah Provinsi Bali sudah menjadi tujuan wisata dunia. Maka, tampil di Pulau Dewata ini, orang akan bisa melihat secara dekat budaya Sumenep di Bali.

“Kami ingin meniru jejak Bali. Sumenep juga kaya dengan seni budaya yang mirip dengan Bali, ada tari dan gamelan, maka kami sajikan di sin agar orang bisa melihat secara lebih dekat, selanjutnya mengunjungi Sumenep melihat seni budaya yang lainnya,” harapnya.
Menurut Mohamad Iksan, tim kesenian yang dipimpinnya itu akan memetik beberapa hal dari pementasan di ajang PKB ini. Pertama, meniru kesadaran masyarakatnya yang dengan sadar menyaksikan berbagai pementasan seni budaya, seperti di ajang PKB ini.
Di Bali, keinginan masyarakat menyaksikan pentas seni itu, lahir dari dirinya sendiri tanpa harus di suruh ataupun diwajibkan. Untuk menyadarkan masyarajat seperti itu memang memerlukan proses lama. “Ini yang ingin kami petik dari Bali,” sebutnya.
Kedua, tim kesenian ini ingin mencontoh pengorganisasian dalam seni dan budaya. Sumenep memiliki banyak budaya yang bisa ditampilkan, tetapi belum bisa seperti di Taman Budaya ini. “Kalau ini bisa ditiru, maka itu akan berpengaruh kepada kepariwisataan Sumenep,” ungkapnya.
Setelah menampilkan kesenian Klenengan, Tim Kabupaten Sumenep kemudian menampilkan Tari Topeng dengan lakon Gotot Koco Kembar. Lewat garapan ini, sang dalang menyelipkan kekayaan budaya Sumenep yang nisa menjadi daya tarik untuk pariwisata.
Topeng ini mengisahkan, Raja Brojo dento Musyawarah di Kraton Teloga Teledo Ingin meminang Sumbopro, Secara terang terangan tidak berani ( Mau Salin Rupa Gatot Koco ) Adiknya tidak setuju.
Komfliks Perang Adik kalah dan terus keluar dari pertemuan, Langsung lari ke pringgundani dengan tujuan ingin bantu Gatot Koco yang sakit, Raja terus menuju Madi Gondo. Sumbotro + Srikandi, Arjuna Pamit ke Ngamarta.
Setelah Arjuna berangkat tidak lama kemudian Brojo Dento yang sudah berubah rupa Gatot Koco palsu masuk ke Kepotren. Membujuk Subodro akan dijadikan istrinya (yang jelas tidak mau) dipaksa dan terus dibawa Kabur dikejar oleh Srikandi (Gagal), Srikandi terus ke Ngamarta (Lapor)
Broto Seno, Yudistira Darmo Kusuma, Krisna, Datang Arjuna. Datang Srikandi sambil nangis nangis (laporan). Bahwa Sumbodro dibawa Gatot Koco palsu.
Mendengar berita itu, tidak banyak bicara Broto Seno langsung keluar dari pertemuan menuju ke Pringgundani. Setelah itu Krisna mohon diri untuk menyusul Broto Seno, sebab yang jelas Gatot Koco asli yang sakit pasti dihajar habis-habisan bahkan bisa dibunuh. Arjuna juga menyusul.
Gatot koco asli dihajar broto seno dan Dihalangi arimbi, Broto Seno lepas kontrol mengangkat kerisnya mau membunuh Gatot Koco asli, seketika itu juga Krisna menangkis dan mengambil kerisnya. Bersamaan itu hadir Arjuna Brojo Nesti.
Broto Seno dinasehati oleh Krisna dan Bri Nesti membeberkan semua kesalahfahaman ini dan langsung Bri Nesti menyatukan kekuatan ke Gatot Koco asli yang sakit. Dimasukkan ke tangan kanannya Seketika juga Gatot Koco asli sehat dan berkekuatan berlimpah dan langsung mencari Gatot Koco palsu.
Tidak lama, kemudian Gatot Koco asli datang (Tarung). Hampir Gatot Koco memenangkan perang. Keadaan tak berdaya Gatot Koco palsu tepat roboh di depan mereka dengan tubuh sudah babakbelur dan berubah wujut asli Raja Brojo Dento. Raja Brojo Dento diadili ke Ngamerta. [buda]


