Kalau menyaksikan ajang budaya ini, kita tidak akan pernah ragu dengan kemampuan anak-anak muda dalam melakuni budaya Bali. Lihat saja Sekaa Teruna Ria Remaja Jaya Kusuma dalam merauakan Haru Ulang Tahun (Hut) Ke-56 diisi dengan lomba aktivitas budaya.
Berbagai lomba yang dikemas dalam Festival Budaya Geladag (Fesbug) itu ditinjau oleh Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Minggu 2 Maret 2025. Lomba Ngelawar melibatkan anggota regu warga banjar adat, sekaa teruna.
“Festival Budaya Geladag ini kita kemas dengan berbagai kegiatan budaya,” kata Ketua Sekaa Teruna Ria Remaja Jaya Kesuma Banjar Geladag, Komang Yuda Saputra didampingi Ketua Panitia Hut ke- 56, I Made Yoga Dwipayana Putra.
Kegiatan yang berlangsung di Banjar Geladag, Pedungan melibatkan 9 kelompok peserta Lomba Ngelawar dan 6 kelompok Lomba Gebogan.
Kegiatan lomba ngelawar melibatkan anggota regu warga banjar adat dan sekaa teruna. Sementara lomba gebogan diikuti ibu-ibu PKK Banjar Geladag. Sebelumnya, menggelar Fun Futsal, turnamen ceki untuk umum se-Bali, dan Jalan Santai.
Suasana menjadi lebih akrab, pada akhir lomba Ngelawar yang diisi dengan tradisi magibung (makan bersama). Walikota Denpasar yang telah hadir, ikut serta mencicipi sekaligus “megibung” bersama peserta dan anggota Sekaa Teruna dan PKK pada kegiatan lomba itu.
Hadir pula dalam kesempatan ini Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Anggota DPRD Provinsi Bali, A.A. Gede Agung Suyoga, A.A. Istri Paramita Dewi, I Gusti Ngurah Gede Marhaendra Jaya.
Plt. Camat Denpasar Selatan, Ni Komang Pendawati, Lurah Pedungan, Kade Hermanto serta seluruh peserta. Tampak Walikota Jaya Negara, serta tamu undangan lainnya berbaur bersama peserta Lomba Ngelawar dan Gebogan.
Seusai menyerahkan sertifikat juara, Walikota Jaya Negara menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan lomba Ngelawar dan Gebogan oleh Sekaa Teruna Banjar Geladag, Pedungan. Ini implementasi Visi- Misi, Mewujudkan Kota Kreatif Berbasis Budaya Menuju Denpasar Maju.
“Festival Budaya Geladag salah satu cermin dari pelaksanaan Visi Misi Denpasar kreatif Berwawasan Budaya yang menguatkan tradisi dalam kegiatan bermasyarakat terlebih dalam era kecepatan teknologi saat ini,” ujar Jaya Negara.
Visi-misi dibangun serta program prioritas yang direncanakan dan digerakkan oleh Weda Wakya Vasudaiva Khutumbakam mengandung makna, bahwa kita semua bersaudara. Semua sektor kehidupan harus diselesaikan dengan paras paros sarpanaya, salunglung sabayantaka.
“Semua persoalan yang kita hadapi, mari kita selesaikan bersama-sama dan Menyama Braya. Lomba Ngelawar yang digelar oleh anggota STT juga sebagai bentuk implementasi dalam pelestarian Tradisi dan Budaya Bali,” papar Walikota Jaya Negara. [hms]