DENPASAR, balitourismnow.com – Peran generasi muda sangat penting dalam pemajuan kebudayaan nasional. Mereka agen perubahan yang bisa mengintegrasikan budaya lokal dengan teknologi modern, mereka menjadi partisipan aktif dalam kegiatan budaya.
Karena itu, Studio Nutur berkolaborasi dengan Manajemen Talenta Nasional (MTN) Seni Budaya menyelenggarakan Gelora Ekspresi Remaja untuk Aksi Kebudayaan (GERAK) Bali, kegiatan kebudayaan menjadi bagian dari Program Pembibitan MTN Seni Budaya Bidang Seni Rupa.
“GERAK Bali dan MTM Seni Budaya ini sebagai upaya memperkuat peran generasi muda dalam pemajuan kebudayaan nasional,” kata Gustra Adnyana dari Studio Nutur disela-sela acara yang berlangsung di Rumah Tanjung Bungkak (RTB), Denpasar, Sabtu 20 Desember 2025.
MTN Seni Budaya merupakan program prioritas nasional yang dikelola oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia. Program ini bertujuan untuk menjaring, mengembangkan, dan mempromosikan talenta seni budaya Indonesia.
Semua itu dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan, serta menghubungkan para talenta dengan berbagai peluang pengembangan kapasitas dan akses pasar, baik di tingkat nasional maupun global.
Sebagai implementasi program pembibitan tersebut, GERAK hadir sebagai ruang awal bagi remaja untuk berekspresi, belajar, dan berproses secara kreatif.
GERAK Bali secara khusus merespons keterbatasan ruang ekspresi kreatif di tingkat lokal, sekaligus mendorong tumbuhnya kesadaran budaya, literasi seni, dan penguatan identitas lokal di tengah pesatnya perkembangan digital.
Kali ini, GERAK Bali menitikberatkan peran gagasan, ruang, dan pertemuan kreatif sebagai pemantik lahirnya ide-ide baru, keberanian berkarya, serta keterhubungan generasi muda dengan nilai-nilai kebudayaan.
Kegiatan ini dilaksanakan melalui sesi diskusi MTN IkonInspirasi bertajuk “Panduan Membangun Seni yang Berdampak” bersama Yessiow dan Gilang Propagila.
Sesi MTN IkonInspirasi ini dirancang sebagai ruang berbagi bersama figur seni yang telah memiliki rekam jejak dampak dan konsistensi dalam bidangnya, guna memperluas wawasan serta memotivasi talenta seni rupa muda.
Selain itu, GERAK Bali juga menghadirkan dua lokakarya MTN AsahBakat yang berfokus pada penguatan keterampilan dan praktik langsung bagi talenta seni rupa melalui pendekatan interaktif bersama praktisi seni dan pelaku budaya lintas disiplin.
Yakni “Belajar Seni Cetak Cukil untuk Suara dan Perubahan” bersama Gilang Propagila, serta “Mulai Mural: Menyuarakan Ruang Melalui Seni Mural” bersama Zolalongor dan Tangi Street Art Festival.
Selain sesi diskusi dan lokakarya, kegiatan ini juga menghadirkan Pasar Aksi sebagai ruang pertemuan dan pameran seni bagi remaja.
Dalam sesi diskusi, Gilang Propagila menyampaikan, setiap orang adalah seniman. Setiap orang bisa berkarya, yang terpenting adalah keberanian untuk memulai dan kesadaran akan konteks tempat kita berpijak.
“Melalui program pembibitan MTN Seni Budaya bidang Seni Rupa, diharapkan dapat tercipta ruang seluas-luasnya bagi remaja Bali untuk mencoba dan belajar,” ucapnya.
Sedangkan Yessiow menyatakan, program pembibitan seniman seperti GERAK Bali ini penting agar seni dapat tumbuh dari komunitas, tetap menjaga kebudayaan, serta menjadikan isu-isu yang diangkat relevan dengan realitas sosial.
Maka itu, pelaksanaan GERAK Bali diarahkan untuk mendorong terciptanya ruang-ruang pembelajaran yang inklusif dan berkelanjutan bagi talenta seni rupa, dengan fokus pada penguatan kapasitas dan proses kreatif mereka.
Melalui pendekatan tersebut, GERAK Bali diharapkan dapat menjadi jembatan antara kreativitas remaja dan gerakan kebudayaan kontemporer, sekaligus berkontribusi pada penguatan ekosistem seni budaya yang berkelanjutan. [buda]


