News

PALESTIVAL 2024: Sebuah Perayaan Budaya dan Warisan Palestina di Ubud

Museum Puri Lukisan Ubud, Gianyar, Bali menjadi pusat perhelatan PALESTIVAL 2024, sebuah perayaan budaya dan warisan Palestina di Bali. Festival yang berlangsung sehari ini menampilkan berbagai pertunjukan seni dan budaya Palestina.

PALESTIVAL 2024 dibuka oleh Duta Besar (Dubes) Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun bersama Pelingsir Puri Ubud, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati ditandai dengan membunyikan rebana, serta didanpingi para undangan di Museum Puri Lukisan, Sabtu 28 September 2024.

PALESTIVAL: Celebrating a Culture, a People and a Land adalah acara untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap budaya Palestina melalui musik, tarian, seni, film, dan kuliner khas Timur Tengah. Festival ini berlangsung sehari mulai dari pukul 11 pagi hingga 11 malam.

Acara non-profit ini bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan keberagaman, serta menonjolkan kekuatan dan kreativitas rakyat Palestina. Venue yang menampung hingga 700 orang itu memberikan pengalaman berharga dan mendalam tentang budaya Palestina.

BACA JUGA:  Pecatu, Kapal dan Pelaga: Tiga Lokasi Penanaman Pohon Bodhi di Badung

Dubes Palestina Zuhair Al-Shun mengatakan, orang-orang yang hadir di sini, di Festival ini, ingin menyampaikan pesan untuk mendukung Palestina dan mereka bersatu dengan Palestina untuk menjadi bebas dan merdeka. “Ini adalah apa yang saya yakini,” katanya.

Dunia tahu kota ini, Bali, adalah kota yang menarik bagi orang-orang. Karena itu, orang-orang dari berbagai bagian yang ada hadir di sini dan mengikuti festival. Tarian Palestina yang dikenal sebagai dabka sangat populer dan menawan, dengan gaya dan ritme yang unik.

PALESTIVAL 2024, sebuah perayaan budaya dan warisan Palestina di Ubud/Foto: ist

Orang-orang dari Indonesia, baru-baru ini mereka datang untuk mengenal beberapa praktik dan mengikuti tarian rakyat Palestina yang sangat menarik. Budaya Palestina dan ekspresinya, seperti tarian dan musik, kaya secara budaya dan berpengaruh.

“Gaya dan cara penyampaian lagu dalam budaya Palestina adalah unik dan menarik. Budaya Palestina selalu tentang menyebarkan pesan, baik itu tentang budaya, cerita rakyat, atau tanah. Ini sangat penting,” terang Dubes Palestina Zuhair Al-Shun.

BACA JUGA:  68 Ribu Kursi Harga Khusus di Garuda Indonesia Online Travel Fair 2025

Sementara Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang akrab disapa Cok Ace acara PALESTIVAL 2024 ini digelar di ubud sebagaimana ubud menjadi central dari pada perubahan-perubahan.

“Mudah-mudahan dengan festival ini menjadi perubahan significant bagi warga Palestina yang sedang dalam kondisi yang memprihatinkan. Dari ubud, kami berdoa agar kiranya palestine bisa diberikan kedamaian dalam menjalankan kehidupan sehari-hari,” ucapnya berharap.

Sedangkan penyelenggara acara dari Stay Human Collective, Tariq Ansari memaparkan, hal-hal yang terjadi di Palestina, dan kenyataan bahwa dunia semakin menjadi lebih kekerasan, dan tidak ada, tidak ada solusi, benar-benar, keserakahan, ego, kekuasaan.

“Inilah yang tampaknya terjadi di dunia. Jadi, kami bertanya, apa yang bisa kami lakukan? Apa yang bisa kami lakukan sebagai sebuah kolektif kecil di sini, di Bali untuk berkontribusi membantu dengan cara tertentu, untuk membawa fokus pada hal-hal, tetapi dengan cara yang damai, dengan cara tentang manusia dan kemanusiaan,” paparnya.

BACA JUGA:  Amman Mineral Men’s World Tennis Championship 2024 Dihelat dalam Tiga Series dengan Dua Kategori

Daripada melakukan protes atau kekerasan, maka pihaknya memutuskan mengadakan festival untuk merayakan orang-orang Palestina, tanah Palestina, budaya Palestina. Itu karena selama bertahun-tahun, hal ini telah ditolak.

“Orang-orang Palestina tidak terlihat. Mereka hanya dianggap sebagai teroris Muslim Arab atau dianggap sebagai orang yang tidak diinginkan untuk dipindahkan dari tanah, tetapi kenyataannya adalah orang-oeang Palestina memiliki sejarah yang panjang,” imbuyhnya.

Orang-orang Palestina memiliki budaya yang panjang, memiliki budaya yang kaya, musik, tarian, makanan, dan sinema. “Maka kami memutuskan untuk mengadakan festival untuk merayakan Palestina, bukan menjadikannya politik. Karena orang-orang Palestina adalah yang nyata,” imbuhnya.

Dalam PALESTIVAL 2024 pengunjung disuguhkan beragam hiburan yang mencerminkan jiwa dan semangat rakyat Palestina, mulai dari musik, tarian, hingga berbagai workshop edukatif yang akan mempererat tali kemanusiaan dan kebersamaan.

Beberapa seniman tampak memeriahkan acara ini yaitu: Mustafa Debu and Band; Al Hannouneh; Dana Dajani; Hoda Fadel; Kerta Art; Rare Angon; Putu Septa; Soul of Melanesian.

Dengan ratusan pengunjung yang hadir, PALESTIVAL 2024 telah berhasil mempertemukan berbagai kalangan untuk merayakan perdamaian, keberagaman, dan kreativitas rakyat Palestina.

Festival ini diharapkan dapat menjadi langkah kecil namun berarti dalam mempromosikan pemahaman yang lebih dalam tentang budaya dan identitas Palestina di Indonesia dan dunia. [BT/*/lan]

Shares: