Mulai besok, Senin 20 Desember 2024 hingga 1 Janusrau 2025, Manajemen Operasional Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot Bali melaksanakan Open House. Ajang untuk menjalin silaturahmi dengan para partner ini sudah menjadi tradisi yang digelar setiuap tahun.
Manager DTW Tanah Lot, Wayan Sudiana mengatakan, kegiatan open house ini sudah menjadi program untuk menggali masukan terkait dengan pelayanan serta kondisi DTW. “Masukan ini, kami jadikan motivasi untuk lebih baik kedepannya,” kata Sudiana, Sabtu 28 Desember 2024.
Pihaknya mengundang para guide, travel agent dan para partner yang telah berkontribusi dalam dalam mempromosikan Tanah Lot. Karena itu, kehadiran para partner ini akan memberikan masukan, apa yang perlu ditingkatkan khususnya terkait dengan pelayanan.
Masukan berupa kondisi DTW Tanah Lot, baik itu mesalah keamanan, kenyamanan serta lainnya juga penting dalam memberikan pelayanan terhadap wisatawan. Terutama para driver dan guide yang membawa tamu ke Tanah Lot diberikan kesempatan menyampaikan saran dan masukan.
“Semua saran dan masukan yang ada, lalu dikumpulkan, di rumuskan, sehingga ada sebuah pola yang dikami jadikan dasar serta motivasi dalam meningkatkan layanan kepada pengunjung,” jelas Sudiana.
Open House akan berlangsung di depan Kantor DTW Tanah Lot Bali itu menyuguhkan berbagai kuliner tradisional, mulai dari tipat cantok, rujak, daluman dan menu-menu enak lainnya. “Kami sengaja menyajikan menu-menu khas Bali,” imbuhnya.
Menu-menu unik ini sekaligus sebagai upaya mendukung dan mempromosikan produksi para Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) local. Para undangan yang hadir juga disuguhkan hiburan berupa kesenian joged bungbung.
Para tamu, juga diberikan kesempatan menari bersama joged, dan diberikan suvenir sebagai kenang-kenangan atas kerjasama selama ini.
Lalu mengenai kunjungan wisatawan, Sudiana mengatakan jumlah kunjungan wisatawan ke Tanah Lot mengalami peningkatan sejak hari kemarin. Total kunjungan selama libur Natal ini mencapai 7.000 per hari dan didominasi rombongan domestik.
Khusus untuk wisatawan domestic, kebanyakan berasal dari kota-kota yang ada di Pulau Jawa, dan mereka membawa mobil pribadi. “Pada saat libur sekolah dan nasional, area parkir tampak padat karena kunjungan itu,” tutup Sudiana. [BT/san]


