News

SMK Festival 2025: Panggung Berkarya dan Berekspresi Bagi Siswa dan Komunitas Guru SMK

DENPASAR, balitourismow.com – Setelah berlangsung selama tiga hari, SMK Festival 2025 kini berakhir pada, Sabtu 12 April 2025. Penutupan dilakukan oleh Kepala Disdikpora Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa mewakili Wakil Gubernur, I Nyoman Giri Prasta.

Sebelum prosesi pebutupan, Kadisdikpora Boy menyerahkan piala kepada para Juara I pada lomba ajang talenta di Panggung Ardha Candra, Taman Budaya Bali. Lomba itu, terdiri dari Mengetik Antuk Keyboard Aksara Bali, dan Lomba Olimpiade Akuntansi.

Termasuk Lomba Making Bed Competition, Kompetisi Project IPAS, Olimpiade Matematika Terapan, Lomba Debat Bahasa Inggris serta Lomba Hiburan antara lain Mobile Legend Antar Siswa SMK se Bali dan Lomba Memancing.

“Festival ini mengimplementasikan Strategi Revitalisasi SMK yang menyasar 7 Strategi yaitu Pengembangan Sumber Daya Manusia, Link and Match dengan DUDIKA, Kurikulum Berbasis Industri,” kata Ketua Panitia, Arisanjaya dalam laporannya.

BACA JUGA:  Asia Union TCS Racing Team Bermarkas di Bali: Ajang Promosi Pariwisata

Termasuk pula lomba Teaching Factory, Penggunaan Media Video Tutorial dan Portofolio Berbasis Video e-Report Skill, Mengembangkan Kearifan Lokal dan Peran SMK Sebagai Penggerak Ekonomi Lokal.

“Ini ajang ekspresi dan kolaborasi lintas generasi, khususnya bagi siswa dan komunitas guru SMK. Festival ini mulai 6 Maret – 12 April yang diawali di kabupaten dan kota di Bali. Ajang ini mengawali di Kabupaten Jembrana sampai di Kabupaten Tabanan,” paparnya.

Ajang festival ini untuk menyampaikan sebuah pemikiran yang tidak murni satu pikiran saja, tetapi bentuk kolaborasi lintas sektor dan generasi. Acara dengan karakter muda, sehingga beda. “Pendidikan budaya penting, sehingga ini menjadi faktor bangkitnya Indonesia Emas,” ujarnya.

Arisanjaya juga menyinggung tentang kurangnya ruang kreativitas saat ini. Bali banyak memiliki ruang kreativitas, namun ruang yang berbayar. Hal ini menjadi keresahan, sehingga ajang SMK Festival untuk membuat ruang kreativitas budaya.

BACA JUGA:  SMK Festival 2025: Panggung Berkarya dan Berekspresi Bagi Siswa dan Komunitas Guru

“Di SMK Festival ini, siapa pun bisa tampil, dari penampil teater, pembaca puisi, hingga monologis. Semuanya gratis, dan ini adalah bentuk nyata dari pemerataan akses budaya,” tegasnya.

Festival yang mengusung tema “Jagat Kerthi – Lokahita Pranamya, Alam Cipta Keharmonisan” itu menjadi ajang ekspresi dan kolaborasi lintas generasi, khususnya bagi siswa dan komunitas guru SMK se-Bali.

Kadisdikpora Boy mengatakan, SMK Festival bukan hanya sekadar ajang perlombaan, namun menjadi wadah kreatif merepresentasikan semangat kolaboratif anak muda Bali. “Festival ini hasil kerja bersama antara pemerintah, siswa, guru, kepala sekolah, bahkan orang tua,” ucapnya.

Kadisdikpora Boy kemudian menyoroti pentingnya ruang-ruang ekspresi yang inklusif dan bebas biaya bagi generasi muda Bali. “Kami ingin menghadirkan ruang kolaborasi dan panggung kreativitas yang tidak eksklusif,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Pasca Nyepi, Bandara Ngurah Rai Layani 73 Ribu Penumpang dan 390 Pergerakan Pesawat

Kadisdikpora Boy kemudian memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta, orang tua, dan para pemenang. Namun ia menekankan bahwa kemenangan sejati adalah keberanian untuk tampil.

“Bukan soal juara atau tidak, tapi keberanian mengekspresikan diri di panggung besar inilah yang patut dibanggakan,” pungkasnya. [ana]

Shares: