DENPASAR, balitourismnow.com – Pagi yang cerah semakin membuat sumringah wajah mahasiswa Primakara University yang sedang mengikuti wisuda ke 9 di The Meru, Sanur, Denpasar, Sabtu 12 April 2025. Bahagianya mereka merayakan kelulusan tanda menyelesaikan pendidikan.
Sejak pagi, mereka telah siap dengan busana yang rapi. Jas dan gaun wisuda atau kebaya, terutama bagi para wisudawati ditata begitu cantik. Namun, paling penting mereka menggunakan toga, jubah hitam yang menjadi simbol prestasi akademik dan kelulusan.
Tahun ini, Primakara University sebagai kampus IT dan Technopreneurship terbaik di Pulau Dewata mewisuda total 160 mahasiswa yang terdiri dari jurusan Sistem Informasi, Sistem Informasi Akuntansi, dan Informatika.
Meski acara wisuda tergolong formal dan serius, namun dalam suasana tertentu terasa begitu santai, dan komonikatif. Pejabat yang didapuk memberikan sambutan, diawali dengan pantun yang tak hanya mendapat respon, tetapi juga mengundang tawa para wisudawan juga undangan.
Suasana semakin santai, ketika menampilkan tayangan film pendek seorang mahasiswi yang juga seorang pemajeg sayur yang sukses. Dia mampu melakukan keduanya tanpa hambatan yang berarti, sehingga tayangan ini mendapat aplus serta menginspirasi.
“Ini proses perjalanan kita. Sebagai mahasiswa, ini merupakan awal dan babak baru dalam kehidupan yang akan memberikan ilmu yang kita dapat itu ke dunia nyata dan industry,” kata Ni Putu Tia Ananda mahasiswi yang mewakili teman-temannya menyampaikan kesan.
Dirinya merasa bangga dan tidak salah pilih menempuh pendidikan di Primakara University. Apalagi, mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan. “Saya mewakili seluruh teman-teman mengucapkan terima kasih karena telah diberikan ilmu pengetahuan yang baik,” ucapnya.

Wisuda dengan tema “A New Dawn The Path To Greatness” itu memiliki pesan dan ajakan untuk para wisudawan dan wisudawati dalam meningkatkan dan meraih kejayaan masing-masing.
Rektor Primakara University, Dr. I Made Artana, S.Kom., MM. mengatakan, mahasiswa yang diwisuda hari ini, sekitar 72 persen sudah bekerja sebelum di wisuda. Ada yang bekerja disektor professional, dan ada pula berbisnis.
“Kami yakin para lulusan di Primakara University mampu mencari celah di tengah-tengah kondisi perekonomian dunia maupun nasional yang sedang gonjang-ganjing saat ini,” kata Rektor Artana.
Primakara University selalu mendorong mahasiswanya menjadi seorang technopreneur atau menjadi pengusaha di bidang teknologi. Mahasiswa Primakara bahkan terbanyak menerima hibah untuk mengembangkan bisnis rintisannya.
“Sebetulnya lowongan atau peluang kerja itu banyak sekali, salah satunya bekerja secara remote untuk perusahaan dari luar negeri, jadi bekerja di perusahaan luar negeri tetapi dari sini (Bali),” paparnya.
Bekerja secara remote dengan perusahaan-perusahaan di negara-negara maju menguntungkan kedua belah pihak. Untung, bagi perusahaan pemberi kerja di luar negeri dapat membayarkan upah lebih rendah ketimbang membayar pekerja dari negara asalnya.
Lalu, bagi pekerja di Bali ataupun Indonesia, gaji yang didapat sudah relatif besar jika dibandingkan dengan pengeluaran di dalam negeri.
Primakara University juga membina sejumlah usaha rintisan dari mahasiswa, juga usaha yang dinilai berhasil berdasarkan parameter yang ditetapkan yang ikut diwisuda bersama para mahasiswa.
Untuk tahun ini, terdapat dua usaha rintisan yang ikut diwisuda kali ini. “Kami banyak membina usaha, tetapi yang berhasil ada dua. Primakara sudah membina dalam jangka waktu tertentu, dan dianggap berhasil dengan parameter tertentu maka diwisuda juga usahanya,” terangnya.
Primakara University memberikan banyak inspirasi ide dan sangat diperlukan masyarakat Bali, di tengah iklim kompetisi pendidikan dan tenaga kerja di masa depan.
Kali ini, Primakara University juga sedang berproses di Kementerian Pendidikan Tinggi untuk penggabungan salah satu universitas di Jakarta. “Jika berhasil, Primakara akan memiliki kampus di Jakarta. Kita doakan bersama untuk rencana ini,” harapnya.
Dalam menghadap kemajuan jaman, dunia pendidikan juga ikut maju, sehingga jajaran dosen di Primakara University terus mengasah bakat mahasiswa, sehingga mampu meraih juara lewat kompetisi internasional.
“Di rahun 2024 ini sudah ada juara tingkat internasional, yakni di kompetensi The Third CHINA-ASEAN ‘Skill Panda’ International Skills Competition di bidang New Energy Vehicle (NEV) Technology,” paparnya.
Kompetisi itu diselenggarakan oleh ICCM, yang bekerja sama dengan Sichuan Education dan diikuti oleh 40 tim, yang terdiri dari 2 mahasiswa dan satu mentor per tim, mewakili 9 negara berbeda di kawasan ASEAN dan China.
Tim mahasiswa Primakara University beranggotakan dua mahasiswa informatika, yaitu Anak Agung Gede Bagus Abi Wiguna dan Ezy Fathurohman, di dampingi mentor I Nyoman Yudi Anggara Wijaya, S.Kom., MT., selaku Kaprodi Informatika Primakara University.
Namun yang terpenting, diawali dari kualitas para pengajar. Karena itu, dosen-dosen di Primakara University menuju tahapan ke S3. Salah satu pendekatan ini dilakukan guna mendorong para dosen berkuliah, kalau bisa kuliahnya di luar negeri.
“Sekarang ada sekitar 14 orang, di mana 60 persen kuliah di luar negeri (China, Australia, Korea hingga Eropa),” aku Rekot Artana. [ana]