MANGUPURA, balitourismnow.com – Orang-orang yang hadir saling menyapa, lalu ngobrol dengan penuh suka cita. Minuman segar dari berbagai buah, hasil dari para petani menjadi teman mereka memperpanjang suasana malam. Akrab dan penuh kebersamaan.
Itulah suasana perayaan 37 tahun perjalanan Squeeze di Adriana Cocina & Bar, Jimbaran – Bali, Jumat 7 November 2025. Para customer yang terdiri dari para General Manager dan para Chef dari berbagai hotel, restoran dan bar di Bali. Termasuk beberapa petani dan masyarakat.
“Perayaan ke 37 tahun Squeeze ini dikemas berbeda. Bukan untuk Squeeze saja, tetapi juga orang-orang yang turut serta terlibat mendukung Squeeze sampai dititik ini. Ini merayakan dinamika,” kata General Manager, Yoppie Lesmana disela-sela perayaan itu.
Squeeze Sundown, signature partnership yang merupakan event dari Squeeze kali ini hadir dengan volume keenam bertajuk “Tropical Voyage” sebagai penutup rangkaian perjalanan event Squeeze di tahun 2025.
Edisi ini menjadi bentuk apresiasi dan refleksi atas 37 tahun perjalanan Squeeze, dari akar lokal menuju warisan yang menginspirasi. Sejak berdiri pada 1988, Squeeze memang dikenal sebagai perusahaan agribisnis yang berfokus pada produk berbasis buah.
Mulai dari juice, puree, yogurt, instablend, dan fruit chunk untuk industri HORECA di Bali dan Indonesia. “Melalui Tropical Voyage, Squeeze mengangkat cerita perjalanannya, bukan hanya tentang brand, tetapi tentang orang-orang yang menjadi bagian penting dibaliknya,” ungkapnya.
Yoppie Lesmana menegaskan, tahun ini, Squeeze ingin memberikan sorotan kepada para pelanggan dan partner, sebab mereka adalah heroes sejati yang telah menjadi bagian dari perjalanan ini. Para pelanggan HORECA terus tumbuh, dan berkembang bersama Squeeze.
“Dukungan mereka membuat Squeeze dapat terus memberdayakan petani lokal dan menghadirkan hasil panen buah yang berkualitas,” ujar Yoppie Lesmana.
Director, Lily Setiadi mengatakan, Squeeze sudah menjadi partner dari pada petani, terutama petani lokal. “Ketika panen raya atau panen secara bersamaan, harga bisa jatuh, sehingga Squeeze bisa membantu para petani yang tentu diawali dengan kerjasama,” sebutnya.
Squeeze mempunyai varian-varian, semua itu untuk membantu para petani agar tidak sampai minus. “Para tamu bisa saja jenuh dengan buah jeruk dan apel, tetapi kami juga memperkenalkan buah yang lain, seperti sirsak, jambu atau markisa, sehingga tetap ada pilihan,” papar Lily serius.
Pada saat itu, Squeeze perkenalkan buah tropis yang memiliki kualitas dan sehat. Buah local itu diambil di Bali. Tetapi, kalau kurang, diambil dari Jawa yang bekerjasam dengan lebih dari 80 petani yang tersebar di berbagai darahdi Indonesia.
Squeeze selalu memperbanyak jenis buah, sehingga kalau ada buah yang kurang bias diganti dengan jenis buah yang lain. “Missal jambu kurang, kita ganti dengan sirsak, sirsak kurang ganti dengan markisa, yang penting berkualitas dan konsisten, maka customer percaya,” ujarnya.
Sementara, Head of Brand and Marketing- Karmelita Paula Costa menambahkan, sesi apresiasi ini bersama Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Provinsi Bali, sebagai penghargaan atas kontribusi Squeeze terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan keberlanjutan sektor agribisnis lokal.
“Kami berharap kita bisa memperbesar pasar. Kami ingin terus memperkenalkan produk baru Squeeze yang orientasinya untuk retail. Sebelumnya, banyak bergelut di pasar hotel, restoran, bar dan café,” imbuh Karmelita Paula Costa.
Karena itu, perayaan 37 tahun perjalanan ini menampilkan perpaduan antara entertainment dan brand experience, mulai dari bar takeover oleh mixologist profesional, penampilan DJ, hingga instalasi artistik yang merepresentasikan perjalanan tropis Squeeze.
Pada edisi kali ini, Squeeze berkolaborasi dengan Adriana Cocina & Bar sebagai venue partner, menghadirkan atmosfer bergaya tropical mexican dengan pemandangan sunset yang sempurna untuk tema Tropical Voyage.
Squeeze Sundown Vol. 6 juga mendapat dukungan dari berbagai brand terkemuka di industri minuman, antara lain PT. Mulia Dewata Gemilang dengan produk Tequila Ranchitos & Saccharum Spiced, PT. Pelita Maju Perkasa dengan produk Bols Vodka & Gibson Gin.
Termasuk dukungan dari Muda Mulia Sakti dengan Sparkling Wine Obikwa Cuvee Brut, serta Voya Syrup, The Bar Times, dan Bank OCBC. “Setiap kolaborasi merepresentasikan semangat kebersamaan, inovasi, dan dukungan terhadap industri F&B dan hospitality yang terus berkembang di Bali,” paparnya.
Karmelita Paula Costa menegaskan, Tropical Voyage bukan hanya tentang menutup tahun, tetapi juga tentang bersyukur dan melangkah maju bersama. Setiap kerja sama dan setiap gelas yang terhidang dalam perjalanan ini menjadi simbol dari visi Squeeze.
“Visinya, untuk menjadi perusahaan agribisnis nasional yang inovatif dan terpercaya dengan terus menyejahterakan petani lokal, memperkuat kolaborasi, dan menghadirkan produk buah lokal yang alami serta berkualitas,” tutup Karmelita Paula Costa. [buda]


