Art & Culture

Tangga Gallery: Ruang Bagi Perupa dan Atraksi Wisata Baru di Rumah Desa

TABANAN, balitourismnow.com – Kapan terakhir ke Rumah Desa? Destinasi wisata yang terletak di Jl. Raya Apuan – Baturiti, Desa Baru, Kacamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali itu kini memiliki “Tangga Gallety”, sebuah ruang seni bagi para seniman di Tabanan, khususnya dan Bali umumnya. Ruang ini menyediakan tempat pameran dan pertunjukan seni yang sejuk.

Gallery yang menyatu dengan alam pedesaan itu, telah dibuka oleh pemilik, I Wayan Sudiantara, pada Minggu 16 Maret 2025. Selain memajang karya seni dengan media yang sangat panjang, acara pembukan itu juga diisi diskusi seni menghadirkan seniman Yogyakarta, Iwan Wijono serta diikuti para seniman, khususnya para perupa dari berbagai daerah di Bali.

“Kami membuka Tangga Gallery ini untuk memfasilitasi seniman lukis khususnya yang berada di Tabanan, juga Bali, bahkan Indonesia. Dengan nilai seni yang ada di Rumah Desa ini, saya yakin bisa menjadikan daya tarik untuk kunjungan wisatawam domestik maupun mancanegara,” kata Sudiantara disela-sela acara tersebut.

BACA JUGA:  Atraksi Wisata Berkonsep Tri Hita Karana, Memikat Wisatawan Berwisata ke Rumah Desa

Pada kesempatan itu, sudah ada sebanyak 10 perupa yang memajang karya seni mereka di Tangga Gallery. Namun, dalam penyajian karya seni itu, para perupa bukannya dituntut menampilkan karya sebanyak-banyaknya, tetapi hanya sebagai contoh. Jika, tamu tertarik maka akan berlanjut pada kunjungan ke rumah seniman.

Tangga Gallery memajang karya seni dari 10 perupa di Bali dan luar daerah/Foto: ana

“Ketika tamu itu melihat-lihat lukisan di Rumah Desa, kami akan menemani dan menceritakan karya lukis itu mulai dari ide hingga sosok seniman yang membuat karya itu. Kalau mereka tertarik, maka kami akan mengajak mereka berkunjung ke rumah seniman. Ini akan menjadi tambahan mereka mengenal Bali secara lebih dekat,” imbuh mantan guide itu.

Cara seperti itu, lanjut Sudiantara sudah terbukti. Sebelum gallery ini dibuka, beberapa seniman yang memajang beberapa karyanya. Tamu mancanegara rupanya tertarik dangan karya itu. Mereka kemudian ingin mengetahui sosok seniman dalam proses berkarya. “Kami mengantar mereka ke rumah seniman, teryata mereka tertarik dan membeli 3 lukisan,” ceritanya.

BACA JUGA:  Saka Yoga Festival 2025: Ajang Spiritual dan Pariwisata di Buperta Cibubur

Adanya gallery ini, tambah Sudiantara akan selalu berkolaborasi dengan seniman muda untuk memajang karya-karya mereka. Setiap triwulan akan ada new exhibition dari seniman. Hal ini akan memberikan warna sekaligus sebagai atraksi wisata bagi tamu yang berkunjung ke Rumah Desa. Selain memajang karya, Rumah Desa juga memfasilitasi bagi mereka yang ingin membuat karya lukis.

Sudiantara mengatakan, tamu dari berbagai negara sudah biasa dan sering berkunjung ke Rumah Desa yang semua itu, mungkin sekitar 60 persen tertarik dengan budaya, seperti yang ditawarkan Rumah Desa. “Namun, disisi lain, ada 40 persen dan 5 persen diantaranya mungkin saja tertarik dengan seni, sehingga gallery ini untuk menjaga keberlanjutan program Rumah Desa,” ujarnya.

Artinya, wisatawan yang sudah biasa datang Rumah Desa tidak akan bosan, karena sudah disajikan sesuatu yang baru, untuk sebuah pengalaman yang berbeda. “Adanya atraksi wisata baru itu, saya berharap akan terjadi peningkatan kunjungan ke Rumah Desa, sehingga selain mendapat pengalaman keseharian masyarakat Bali, juga disuguhkan kesenian,” harapnya. [ana]

Shares: