MANGUPURA, balitourismnow.com – Bandara Ngurah Rai akan melakukan penghentian sementara seluruh operasional penerbangan saat Nyepi pada 29 Maret 2025 mulai pukul 06.00 Wita sampai 30 Maret 2025 pukul 06.00 Wita.
“Di tengah trafik yang meningkat, kita akan melaksanakan Nyepi, dimana Bandara I Gusti Ngurah Rai akan mengehentikan sementara seluruh operasional penerbangan,” kata General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, Rabu 19 Maret 2025.
Walau demikian, pihak Bandara Ngurah Rai akan tetap menempatkan petugas siaga. “Hal ini untuk mengantisipasi apabila ada permintaan pelayanan yang bersifat emergensi,” lanjut Syaugi dengan wajah yang serius.
Lalu, menjelang libur panjang saat Hari Raya Idul Fitri 2025/1446 Hijriah, PT Angkasa Pura Indonesia melakukan antisipasi peningkatan trafik penumpang dan penerbangan di Bandara Ngurah Rai.
Lalu, strategi penanganan lonjakan penumpang dan pesawat ini, salah satunya dengan melakukan pemantauan seluruh aktivitas pelayanan melalui posko monitoring angkutan Lebaran. “Manajemen Bandara Ngurah Rai telah menggelar pertemuan Airport Security Commitee (ASC) untuk memastikan pelaksanaan posko Lebaran,” sebutnya.
Pertemuan ini dihadiri seluruh stakeholder bandara. “ASC meeting ini merupakan langkah penguatan sinergi dalam peningkatan penjaminan keamanan selama periode angkutan lebaran, yang nantinya akan menurunkan 912 personel keamanan,” imbuhnya.
Personel keamanan itu terdiri dari petugas sekuriti bandara, bantuan kendali operasi (BKO) dari TNU AU, Polres Bandara, dan Pecalang Desa Adat Tuban. “Posko Lebaran kali ini akan berlangsung cukup panjang, sehingga mengaktifkan posko monitoring selama 22 hari mulai 21 Maret – 11 April 2025, dan akan beroperasi selama 24 jam setiap harinya,” ujar Syaugi.
Selain dari aspek keamanan, pihaknya juga fokus pada kesiapan pelayanan. “Kami secara intens berkoordinasi baik di internal maupun dengan para stakeholder terkait untuk memastikan fasilitas, infrastruktur, sumber daya, alur kerja, hingga alur komunikasi lintas instansi yang terlibat dalam pelayanan di bandara semua siap dan berjalan dengan baik,” terangnya.
Pada kesempatan sebelumnya, seluruh stakeholder berhasil mengawal angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan sukses. “Kami optimis pada angkutan Lebaran tahun ini juga akan dapat berjalan dengan aman dan lancar,” harapnya.
Antisipasi yang juga disiapkan pihak Bandara Ngurah Rai dengan melakukan penyesuaian slot time dan jam operasional bandara, pengaturan ulang pelaksanaan pekerjaan yang dapat berdampak pada kelancaraan operasional bandara saat musim puncak, serta merancang rencana taktikal pengendalian kepadatan kendaraan dari dan menuju bandara.
“Untuk pengaturan alur kendaraan, kami akan didukung penuh oleh BKO Bandara I Gusti Ngurah Rai, bahkan sudah membentuk jalur komunikasi pesan singkat dengan semua pihak yang terlibat, termasuk dengan Dirlantas Polda Bali, BPTD, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, dan Jasa Marga Bali Tol,” imbuhnya.
Syaugi memperkirakan selama 22 hari posko Lebaran akan ada peningkatan trafik penumpang sebesar 4,5 persen yaitu 1,5 juta penumpang dan 5,6 persen pertumbuhan penerbangan atau 9 ribu pergerakan pesawat.
Adapun jumlah tambahan penerbangan yang sudah diterima Bandara I Gusti Ngurah Rai atau extra flight hingga Selasa (18/3) untuk periode 21 Maret hingga 11 April 2025 tercatat sebanyak 401 penerbangan yang berasal dari 7 maskapai.
Yakni Lion Air, Super Air Jet, Wings Air, Garuda Indonesia, NAM Air, Trans Nusa, dan Pelita Air dengan tujuan Surabaya, Jakarta, Makassar, Semarang, Lombok, Timika, Pontianak, Sorong, dan Yogyakarta
Namun yang berbeda dengan pelaksanaan posko Lebaran sebelumnya, tahun ini berbarengan juga dengan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947. Situasi penumpang di Bandara Ngurah Rai saat ini masih landai, belum nampak peningkatan jumlah penumpang karena Bulan Maret atau selama Bulan Ramadan ini adalah low season.
“Kami perkirakan jumlah penumpang akan mulai meningkat pada tanggal 22 Maret 2025 seiring dengan dimulainya masa libur anak sekolah dan penerapan kebijakan pemerintah Work From Anywhere (WFA),” tambahnya. [rls]