DENPASAR, balitourismnow.com – Wisatawan yang sedang berwisata di kawasan Wisata Sanur sangat beruntung. Pasalnya, di desa internasional itu menjadi pusat Pawai Ogoh-ogoh pada saat Hari Raya Pengrupukan, Jumat 28 Meret 2025, sehari sebelum Nyepi.
Parade Ogoh-ogoh di Sanur menjadi salah satu tradisi budaya yang disajikan oleh pemuda-pemuda di Sanur dengan menampilkan kreativitas dalam membuat Ogoh-ogoh yang unik dan menarik. Ajang ini, akan menjadi sangat menarik perhatian para turis.
“Pawai ogoh-ogoh kita biasanya mengelilingi Desa Sanur,” kata Ketua Yayasan Pembangunan Sanur Ida Bagus Gde Sidharta Putra disela-sela penyerahan apresiasi kepada Sekaa Teruna (ST) seluruh Sanur di aula Yayasan Pembangunan Sanur, Kamis 27 Maret 2025 malam.
Pawai ogoh-ogoh rangkaian Hari Raya Nyepi Caka 1947 dipayungi oleh Yayasan Pembangunan Sanur. Yowana di seluruh Sanur terdiri 29 Banjar, merupakan Banjar dari 3 desa adat, yaitu Sanur, Intaran dan Penyaringan melingkupi seluruh Sanur kembali membangkitkan budaya.
“Kehadiran Yayasan Pembangunan Sanur selalu mendukung berbagai kegiatan kemasyarakatan, baik dari kepemudaan, kegiatan pariwisata, sosial, khusus untuk menyambut ogoh-ogoh ini setelah sekian tahun dilanda Covid, kini kita membangkitkan kembali kegiatan di Sanur,” ucap tokoh pariwisata ini.

Gusde Sidharta, sapaan akrabnya, menegaskan, seluruh ST Yowana Karang Taruna di Sanur bersemangat untuk melanjutkan kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun ini. Oleh karena itu, pihaknya memberikan apresiasi kepada 29 Banjar yang bersemangat melestarikan budaya Bali.
Pawai dan demoanstrasi ogoh-ogoh di kawasan Wisata Sanur, terdapat tiga titik lokasi. Pertama, di daerah Semawang bakal digelar di kawasan Hyatt. Kedua, di perempatan Mc Donald Sanur, yakni di Jalan Danau Buyan dan Jalan Bypass Ngurah Rai.
Ketiga, dilaksanakan di perempatan KFC Wayang Sanur, tepatnya di Jalan Hang Tuah dan Jalan Bypass Ngurah Rai. “Parade ini sarat makna yang mendorong anak-anak berkreativitas seni dan budaya. Ini juga untuk mengenalkan seni budaya Bali ke masyarakat dunia,” imbuhnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) Denpasar ini menambahkan, parade ini akan dilombakan dan dinilai, sehingga dilakukan penjurian sesuai dengan sistem nilai berdasarkan pakem yang telah ada.
Misalnya, dari pakaian hingga aksesoris penunjang lainnya. “Tentu anak-anak akan melakukan riset tentang bagaimana itu misalnya gelungan, baik dari segi bentuk maupun warna untuk memberikan karakter dari karya seni ini,” beber Gusde Sidharta serius.
Gusde Sidharta juga menyebutkan, dalam parade ini terdapat berbagai gabungan seni. Mulai dari seni patung untuk penggarapan ogoh-ogoh, seni tabuh untuk mengiringi, seni tari dalam fragmen, karawitan, pakaian, serta seni lainnya.
Lestarikan pakem Sanur
Salah satu juri, Ida Bagus Made Parwata menyatakan, penilaian Ogoh-ogoh ini sudah sangat bagus yang dapat membangkitkan kreativitas anak muda. “Sangat penting melestarikan tradisi budaya Sanur, terutama dalam hal pakem bebadungan,” katanya.
Pakem Sanur merupakan aturan atau kiat khusus, diterapkan dalam satu bidang seni. Tujuannya, agar bidang seni tersebut tetap berada di jalurnya. Pakem Sanur kental dengan Bebadungan Sanur, merupakan identitas budaya yang unik dan telah diwariskan secara turun-temurun.
“Pakem Sanur harus dipertahankan dan diterapkan di semua bidang seni, agar identitas Sanur tetap terjaga. Saya harap, anak-anak muda di Sanur dapat melestarikan pakem Sanur dan menerapkannya dalam karya-karya seni, termasuk Ogoh-ogoh,” imbuhnya.
Menurutnya, pawai Ogoh-ogoh di Sanur merupakan salah satu contoh melestarikan tradisi budaya yang sangat penting. Dengan melestarikan pakem Sanur, akan dapat mempertahankan identitas budaya yang unik dan telah diwariskan turun-temurun.
“Mari kita terus melestarikan tradisi budaya Sanur dan mempertahankan identitas kita sebagai masyarakat Sanur,” ajak Ida Bagus Made Parwata.
Sementara Ketua Sabha Yowana Intaran, Esa Wira Aditya mengaku senang dan bangga dengan kreativitas anak-anak muda dalam kegiatan pawai ogoh-ogoh. Ini bagian dari rangkaian jelang Hari Suci Nyepi yang dapat menjadi salah satu daya tarik tersendiri di kawasan wisata Sanur.
“Ke depannya, saya berharap Yayasan Pembangunan Sanur terus menggalang sinergitas dan memayungi kreativitas sabha yowana,” harapnya.
Penilaian ogoh-ogoh terbaik se-Desa Sanur tahun 2025, diputuskan ada 6 (enan) besar terbaik, terdiri dari Banjar Taman Sari, ST Banjar Abiantimbul, ST Banjar Anggarkasih, ST Banjar Singgi, Banjar Tanjung, dan ST Banjar Langon yang masing-masing sebagai Terbaik I, II, III, IV, V dan Terbaik VI.
Selain itu, dewann juri menetapkan Ogoh-ogoh 4 berbakat, terdiri dari, ST Banjar Tegal Asah, Banjar Puseh Kangin, Banjar Batu Jimbar dam ST Banjar Belong yang masing-masing sebagai Berbakat I, II, II dfan IV. [ana]