Life style

DTW Tanah Lot Masih Primadona, Kunjungan Tak Berpengaruh Terhadap Larangan Study Tour

TABANAN, balitourismnow.com – Larangan kegiatan study tour bagi siswa SMA/SMK oleh beberapa kepala daerah di Indonesia, tidak berpengaruh secara segnipikan terhadap kunjungan wisatawan ke Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot. Jumlah kunjungan justru meningkat.

Lihat saja, pada libur Hari Raya Idulfitri pada awal April 2025, jumlah kunjungan wisatawan domestik mengalami peningkatan dari hari-hari biasanya. Jumlahnya, bahkan mendominasi yang menggungguli kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman).

“Kunjungan mulai meningat setelah tanggal 1 April 2025. Selanjutnya, mulai tanggal 2 – 3 Maret, jumlah kunjungan rata-rata ada diangka 7000 orang per hari,” kata Asisten Manajer DTW Tanah Lot, I Putu Toni Wirawan, STP, Jumat 4 April 2025.

Jumlah kunjungan itu mengalami peningkatan hampir 100 persen, kalau dibandingkan pada hari-hari sebelumnya. Sebab, pada Bulan Puasa atau sebelum hari Raya Pengurupukan dan Nyepi terjadi penurunan tingkat kunjungan yang hanya mencapai 1900 hingga 2000 orang per hari.

BACA JUGA:  Authentic Arak Encounter 2025: Arak Brem Bali Dewi Sri Menghormati Tradisi, Merangkul Inovasi

“Mudah-mudahan, tanggal 4 April, hari ini ada peningkatan jumlah kunjungan dari hari kemarin. Hingga, siang ini jumlah kunjungan di Tanah Lot sudah mencapai 2900, dan kita masih menunggu di sore di saat operasional tutup,” harapnya.

Jero Toni Wirawan, sapaan akrabnya kemudian memprediksi ada peningkatan kunjungan diakhir pekan ini. “Pada Sabtu dan Minggu, kami targetkan kunjungan mencapai 8000 – 9000 orang, karena seiring dengan masih adanya cuti bersama,” imbuhnya.

Kunjungan wisatawan saat libur Hari Raya Idulfitri 2025 ini didominasi oleh kunjungan wisatawan domestik dari kota-kota di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jakarta. Mereka kebanyakan wisatawan family yang menikmati liburan santai bersama keluarga.

“Dengan melihat kunjungan di lapangan, saya pikir adanya larangan kegiatan study tour bagi siswa oleh beberapa kepala daerah di Indonesia itu tidak berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Tanah Lot,” tegas Jero Toni Wirawan ini.

BACA JUGA:  KDA Pererat Kerjasama Bersama Insan Pariwisata di Bali

Mungkin saja mereka tidak berwisata bersama rombongan sekolahnya, tetapi mereka memilih jalan-jalan santai bersama kelyarganya. Maka, tak heran mobil-mobil pribadi dan beberapa mobil berkapasitas besar itu semakin ramai.

Jumlah bus, mungkin berkurang kalau dibandingkan pada hari raya yang sama tahun lalu, tetapi mobil-monil prinadi yang banyak masuk. “Syukurnya, kapasitas parkir di kawasan DTW Tanah Lot masih manampung. Masalah parkir belum ada kendala,” ungkapnya.

Sebelumnya, Manajemen DTW Tanah Lot telah menyiapkan area parkir yang lebih luas guna menampung jumlah pengunjung yang diperkirakan meningkat signifikan. Menyiapkan lahan parkir cadangan timur, dan barat serta menyiapkan Laba Pura Pakendungan untuk parkir.

Saat berwisata di Tanah Lot, wisatawan melakukan berbagai aktivitas mulai sekadar berjalan-jalan di areal wisata, tattoo temporary, melihat ular suci, air suci, pemotretan, wisata belanja, wisata kuliner, atau hanya duduk-duduk santai di beberapa café dan restaurant.

BACA JUGA:  GT World Challenge Asia 2025: Ajang Balap di The Mandalika Circuit Digelar Mei 2025

Namun, paling ditunggu adalah saat munculnya sunset yang sudah terkenal keindahannya hingga ke mancanegara. Moment inilah yang biasanya paling ditunggu oleh wisatawan dan tentunya mereka akan mengabadikan moment tersebut dengan jepretan kamera mereka. [ana]

Shares: