GIANYAR, balitourismnow.com – Anak-anak muda di jaman ini, memiliki minat dan kemampuan dalam dunia Mixology Master Class. Bidang ini, bahkan menjadi tren. Maka, setiap kegiatan yang berhubungan dengan mengolah dan menciptakan minuman, selalu ramai peminat.
Itu dapat dilihat pada acara Coffee and Mixology Master Class merupakan kolaborasi antara Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia (PHRI) BPC Gianyar bersama Ubud Hotel Association (UHA) dan UHSA yang digelar di Pubas Space, Jalan Sri Wedari, Ubud.
Acara yang berlangsung, Jumat 11 April 2025 itu digandrungi oleh peserta dari kalangan anak muda. Mereka tak hanya serius dalam mencerna teori, tetapi juga bersemangat dalam mengikuti pratek. Paling tidak, mereka mendapakan pengalaman baru dalam mencampur minuman.
Ketika Stephani Irawan dari Toffin memberikan pengetahuan dasar dari sejarah kopi dan fundamental espresso, para barista begitu bersemangat. “Hal mendasar bagi seorang Barista, mesti selalu melakukan evaluasi dari diri sendiri,” ucapnya.
Selain itu, juga harus konsistensi dari ketrampilan yang digeluti ini. Sebab, keseriusan dalam melakoninya hasilnya tentu akan lebih bagus. “Mampu menyajikan barista yang unggul, juga menjadi ajang untuk promosi,” sebutnya.
Sementara dalam training Mixology, mengundang narasumber Yudi Bakerz dari Campari dan Oming Arlin dari Dewi Sri. Pada intinya, mereka berdua menegaskan untuk memadukan bahan lokal menjadi minuman yang memiliki ciri khas tersendiri.
Saat menularkan pengetahuan itu, Yudi Bakerz fokus pada dasar Mixology dan pengembangan dengan local ingredients yang berkualitas. Sementara, Oming Arlin lebih banyak memperlihatkan kreativitasnya dalam mengolah Arak Bali menjadi minuman yang penuh kreasi.
Peserta diajak bereksperimen mencampur minuman dengan berbagai bahan dan teknik pembuatan koktail. Mulai dari memilih alkohol dan bahan dasar, hingga membuat garnish dan desain minuman yang unik.
“Mixology and Bartender Master Class ini, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang barista dan bartender dengan fokus pada local café serta restaurant,” kata Chairman PHRI BPC Gianyar, Gede Paskara Karilo.
Peserta sangat antusiasme terhadap acara ini, bahkan tergolong sangat tinggi. Jumlah peserta yang terlibat melebihi target yang telah ditentukan. “Acara ini melibatkan sebanyak 20 persen peserta yang berasal dari non-member,” jelas Gede Paskara Karilo bersemangat.
Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) para barista dan bartender di Gianyar. Kabupaten Gianyar dikenal sebagai destinasi pariwisata yang unik dengan kekayaan budaya dan alamnya untuk selalu dijaga.
Para peserta dapat belajar pentingnya berinteraksi dengan tamu, memberikan storry telling, dan menciptakan minuman dengan emosi yang dapat memikat para pelanggan.
“Kami harap para pelaku usaha di sektor ini dapat meningkatkan standar kualitas, sehingga Gianyar dapat bersaing secara kualitas dengan destinasi lain,” harapnya.
Dengan begitu, acara ini menjadi pertanda baik untuk industri kuliner di Gianyar, di mana kualitas SDM yang terus ditingkatkan akan membawa dampak positif bagi keberlangsungan bisnis di daerah tersebut.
“Kami berencana menggelar acara serupa secara berkala dengan kurikulum yang terus dikembangkan,” tekad Gede Paskara Karilo yang disetujui teman-temannya. [ana]