GIANYAR, balitourismnow.com – Pramana Experience memiliki komitmen untuk membangun pariwisata yang berkelanjutan. Filosofi Tri Hita Karana dijadikan sebagai fondasi menjaga keseimbangan antara hubungan manusia dengan Tuhan, sesama, dan alam.
Itulah komitmen operator manajemen hotel yang berbasis di Bali dalam mewujudkan keberlanjutan. Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-12 berlangsung di UNAME Ubud by Pramana, Sabtu 26 April 2025.
“Tahun ini, Pramana Experience merayakan perjalanan begitu berarti, mengangkat tema “Growing, Evolving, Impacting” menghadirkan keramahtamahan berakar pada budaya, alam, dan ketulusan hati,” kata CEO Pramana Experience, I Wayan Suarsa.
Pramana Experience tidak hanya memperingati usia, tetapi juga merefleksikan proses dalam bertumbuh, bertransformasi, dan memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar. Dalam perjalanan itu, terus bertumbuh tidak hanya dalam jumlah properti, tetapi juga kedalaman makna.
“Bertumbuh bersama waktu, Pramana Experience memulai dengan satu niat tulus, yakni menciptakan pengalaman menginap yang menyentuh jiwa, berpijak pada nilai-nilai budaya Bali yang hidup,” imbuhnya.
Mulai dari satu properti, kini Pramana Experience menaungi lebih dari 70 vila dan resor yang tersebar di berbagai sudut Bali dan sekitarnya. Namun, bagi Pramana Experience, pertumbuhan bukan sekadar ekspansi fisik ini adalah proses belajar tanpa henti.
Termasuk dalam peningkatan kualitas layanan, dan penciptaan pengalaman yang semakin bermakna bagi setiap tamu yang disambut.
“Welcome to our home – Pramana Experience, bagi kami, ini bukan sekadar sapaan, melainkan ungkapan tulus yang mencerminkan komitmen kami untuk menyambut setiap tamu layaknya keluarga sendiri,” sebutnya.
Keberhasilan Pramana Experience dibangun di atas nilai-nilai inti yang menjadi jantung dari setiap pengalaman menginap. Termasuk keaslian, ketulusan, keyakinan pada karma baik, dan rasa syukur.
“Prinsip-prinsip inilah yang memastikan setiap tamu tidak hanya menikmati kekayaan budaya di sekitarnya, tetapi juga pulang dengan hati yang bahagia dan penuh makna,” ungkapnya.
Pramana Experience meyakini, keramahtamahan sejati bersifat menular, semakin banyak dibagikan, semakin luas pula dampaknya. Derngan menyebarkan nilai-nilai ini, maka turut berkontribusi membentuk dunia yang lebih bahagia dan saling terhubung.
Seiring berjalannya waktu, Pramana Experience menyadari bahwa untuk terus relevan harus terus bertransformasi. Dunia berubah, dan Pramanapun turut berevolusi. Melalui inovasi desain, pendekatan yang semakin sadar lingkungan.
Tetap melakukan integrasi digital yang memudahkan tamu untuk membentuk ruang-ruang yang tidak hanya estetis, tetapi juga fungsional dan bermakna. Setiap transformasi bukan untuk menjadi paling berbeda, tetap menjadi paling jujur dalam menjawab kebutuhan zaman dan tamu.
Namun, perjalanan Pramana Experience tidak hanya untuk diri sendiri. Di balik setiap langkah, tersimpan komitmen untuk memberi dampak nyata. “Pramana Experience percaya bahwa esensi sejati dari keramahtamahan bukan hanya tentang pelayanan, melainkan kepedulian,” ujarnya.
Kepedulian kepada masyarakat lokal, pelestarian budaya, dan keberlanjutan alam. Melalui inisiatif pemberdayaan komunitas, pelestarian tradisi, dan praktik ramah lingkungan. “Kami berupaya meninggalkan warisan yang baik, jejak yang tak hanya melekat di tempat, tetapi juga di hati,” tekadnya.
Sejak tiba, Pramana Experience ingin para tamu merasakan kenyamanan, kehangatan, dan ketulusan yang membuat hati terasa pulang. “Karena bagi kami, rumah bukan hanya soal tempat, tetapi rasa, perhatian, dan koneksi yang mengakar dari hati ke hati,” imbuhnya.
“Karena itu, di ulang tahun ke-12 ini, kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah menjadi bagian dari perjalanan kami tamu, mitra, komunitas lokal, dan seluruh tim yang telah bekerja dengan hati,” lanjutnya.
Wayan Suarsa percaya, perjalanan ini baru permulaan. Masih banyak ruang untuk tumbuh, terus berevolusi, dan memberi dampak yang lebih luas. “Melalui harmoni ini, kami percaya setiap pengalaman menginap dapat menjadi ruang refleksi, pertumbuhan, dan koneksi lebih dalam,” jelasnya. [rls]