News

‘’Anthology of Indonesian Music’, Guncang Pendopo Lobby The Apurva Kempinski Bali

The Apurva Kempinski Bali mempersembahkan penutup rangkaian ‘Antologi Musik Indonesia’ tahun 2024 di Pendopo Lobby. Di dalam panggung yang lebih megah itu, menampilkan Aksan Sjuman; musisi ternama dan salah satu penulis buku ‘Antologi Musik Indonesia.

Ada Indra Lesmana, komposer dan penulis lagu jazz ternama bersama Raul Renanda, artis dan desainer terkemuka yang memikat para tamu di resor itu. Anthology of Indonesian Music dalam edisi keenam itu menyajikan kompilasi lagu yang ‘Terbaik dari yang Terbaik (Best of the Best).

“Kompilasi lagu dikurasi sejak edisi pertama ‘Anthology of Indonesian Music’ dengan mengangkat kembali lima genre musik: jazz, pop, rock, dangdut, dan 80’s melancholy,” kata Director of Marketing The Apurva Kempinski Bali, Melody Siagian.

Best of the Best: ‘Anthology of Indonesian Music’ itu mengundang para tamu dan penikmat musik untuk larut dalam acara yang menampilkan lebih dari sekadar pertunjukan, yakni sebuah perayaan yang menghubungkan para penonton dengan beragam genre musik Indonesia.

BACA JUGA:  Permaculture Garden di OM HAM Retreat, Sebuah Program Sustainability

Beragam genre itu, mulai dari musik rock yang kompleks, musik ‘dangdut’, musik klasik Indonesia tahun 80-an hingga musik populer yang dibawakan dengan nuansa alunan dan aransemen jazz.

Suasana menjadi lebih akrab, acara diskusi interaktif dan penampilan eksklusif oleh musisi jazz ternama Indonesia, seperti Indra Lesmana dan Aksan Sjuman. Artis terkemuka lainnya, turut berpartisipasi, yakni Tompi.

Tompi adalah penyanyi jazz ternama di Indonesia, memiliki gaya vokal yang terpengaruhi oleh budaya dan teknik vokal tradisional dari Aceh, terpancar dalam narasi pribadi dan bergema dalam karya-karyanya.

The Apurva Kempinski Bali mempersembahkan penutup rangkaian ‘Antologi Musik Indonesia’ 2024/Foto: ist

Sementara Oppie Andaresta, penyanyi dan penulis lagu pop dan rock tenar pada tahun 90-an, dikenal dengan lagu-lagunya yang bernuansa isu sosial. Lalu, Nesia Ardi berasal dari keluarga musisi, adalah salah satu penyanyi Jazz yang diakui karena perpaduan unik antara suara tradisional Indonesia dan jazz kontemporer yang dibawakannya.

BACA JUGA:  The Meru Sanur dan Bali Beach Hotel Gelar Perayaan Natal dan Tahun Baru Spektakuler

“Diskusi interaktif ini mengubah pertunjukan musik menjadi sebuah pengalaman edukatif yang bertujuan untuk memperdalam pengetahuan penonton akan musik Indonesia beserta akar budayanya,” jelas Melody.

Kolaborasi istimewa ini dimulai pada Maret 2023 lalu, saat Aksan Sjuman pertama kali memperkenalkan buku inovatifnya ‘Antologi Musik Indonesia’ di L’Atelier by Cyril Kongo – lounge ikonik The Apurva Kempinski Bali.

Bekerja sama The Apurva Kempinski Bali, Aksan Sjuman bersama dengan Raul Renanda, dan Indra Lesmana mengembangkan inisiatif ini melalui berbagai acara imersif yang merayakan sejarah musik Indonesia dengan menyatukannya dengan alunan aransemen jazz.

“Setelah sukses dengan ‘Anthology of Indonesian Music Vol. I’, ‘Pop: Anthology of Indonesian Music Vol. II’, ‘Rock Anthology’, ‘The Depth, Dream and Decades of Dangdut’, dan ’80’s Melancholy’, edisi keenam ‘Best of the Best: Anthology of Indonesian Music’ menyatukan pilihan musik terbaik dari kelima seri sebelumnya, dan menghasilkan perjalanan musik yang menarik,” beber Melody.

BACA JUGA:  Potong Kabel Provider: Pemkab Badung Tingkatkan Daya Tarik Wisata dan Estetika Kawasan Canggu

Lagu-lagu klasik yang tidak lekang oleh waktu seperti ‘Kisah Kasih di Sekolah’ karya Chrisye, ‘Begadang’ oleh raja dangdut Rhoma Irama, dan salah satu lagu favorit sepanjang masa oleh Tompi ‘Menhujam Jantungku’ didengarkan di seluruh lobi dan membawa pendengar kepada kenangan-kenangan masa lampau.

‘Best of the Best: Anthology of Indonesian Music’ diakhiri dengan ‘Ini Rindu’ karya Farid Hardja dan Lucky Resha yang berhasil memeriahkan energi penonton. [BT/*/lan]

Shares: