GIANYAR, balitourisnow.com – Anda pelanggan 7AM Bakers PM Diners? Jika sedang berada di Ubud, tak perlu harus ke Pererenan dan Umalas mencari menu-menu khas 7AM Bakers &PM Diners. Tempat makan dengan gaya unik dan sejuk itu kini ada di Jantung Ubud.
7AM Bakers PM Diners terletak di Jalan Pengosekan, dekat Museum ARMA, Monkey Forest dan pusat seni lainnya. Tempat makan ini berada di kawasan hutan tropis, yang asri, sejuk dan nyaman. Jika makan di lantai atas, pemandangan sawah tampak disela-sela pepohonan hijau.
“Kami, 7AM Bakers PM Diners menyajikan menu-menu standar internasional yang menawarkan kualitas,” kata General Manager, Gary Foster didampingi Maxime Chene (founder), Chtistopher Smith (Director of Food) dan Theo Dubllot ( Executive Baker and Pastry), Kamis 29 Mei 2025.
Gaya bangunannya sangat unik, memadukan arsitektur Indonesia dengan Perancis, membuat pelanggan betah. Tempat duduknya dengan jarak yang nyaman, serta interior dibuat beda. Setiap dinding ada gambar menu, serta jam dinding yang selalu menunjukan pukul 7 AM.
Tempat makan pun ada pilihannya. Bisa di lantai bawah atau lantai atas yang sama-sama nyaman. Bisa pula di alam terbuka dekat dengan pemandangan alam sekitar. Makan disini, para pelanggan dapat menyaksikan aksi para chef dalam mengolah menu-menu itu.

Menurutnya, 7AM Bakers PM Diners selalu menjaga kualitas makanan, dan menjaga kualitas pelayanan dari para staf untuk membuat para pelanggan datang kembali. “Target kami adalah expat, turis komunity untuk memberi menu sesuai kualitas yang ditawarkan,” ucapnya.
Tempat makan ini mengajak para palanggan untuk sarapan roti dan minum kopi di pagi hari, setelah itu pergi untuk melakukan aktivitas, selanjutnya datang kembali untuk makan siang yang kemudian lanjut untuk makan malam. “Itulah konsep kami,” tegas Gary Foster senang.
Keunggulan dari 7AM Bakers PM Diners Ubud ini, juga karena ramah keluarga. Orang tua yang mengajak anak-anaknya bisa melakukan akvitas, karena disiapkan area bermain. “Ke depan akan membuka di Sanur dan Uluwatu dengan konsep yang sama,” tambahnya.
Bali yang memiliki kekayaan budaya, dengan kenekaramanan, maka menu yang disajikan sekitar 70 persen menjadi menu yang sama dengan di cabang dan sekitar 30 persen dibuat khusus sesuai lokasi restoran. Hal itu, untuk memberikan kekhasan dari masing-masing cabang.
Karena itu, Gary Foster yakin dan percaya diri, restoran ini akan mampu bersaing dengan restoran lain. Sebab makanan dan minuman yang mereka sajikan sangat khas, berkualitas, dengan cita rasa enak dan harga kompetitif. “Itu karena kami memberikan kualitas,” tegasnya.
Chtistopher Smith yang memiliki pengalaman di berbagai negara terutama Eropa mengaku, tidak main-main dalam menyajikan makanan. Setiap menu yang diolah tentu saja berpatukan pada kualitas internasional.

Chtistopher Smith tidak kesulitan menciptakan makanan berkelas, namun tertap terjangkau untuk segala lapisan masyarakat. “Saya sudah melanglang buana di seluruh dunia, terutama di Eropa, kini stay di Bali untuk membesarkan 7AM Bakers PM Diners,” lanjutnya.
Dirinya mengaku senang menyiapkan menu-menu enak dan sehat. Untuk sarapan, ia menyiapkan sebanyak 15 hingga 20 menu, jumlah yang sama untuk makan siang, dan sebanyak 45 menu untuk makan malam sekaligus makanan penutup.
Sementara Theo Dubllot mengatakan, 7AM Bakers PM Diners menyajikan 30 jenis pastry dan croissant menjadi andalan. Menu itu dibuat dengan perpaduan cokelat Dubai, yang kini sedang viral. “Ini menjadi momentum untuk memperkenalkan 7Am 7Pm kepada warga Bali,” ujarnya.
Menariknya, Theo Dubllot juga menyesuaikan menu-menu itu dengan tema hari-hari besar, seperti Nyepi bagi umat Hindu, ada Idul Fitri serta Idul Adha, dan lain sebagainya. Untuk urusan pastry, ia tak kekurangan ide. Tinggal mengeksekusi dengan baik untuk mencapai target.
Sedangkan Maxime Chene mengaku, 7AM Bakers PM Diners ini dibangun dari kecil yang kemudian berkembang hingga di Bali dan Jakarta. Di Bali, pihaknya berkomitmen untuk menggunakan bahan-bahan local, yakni sekitar 70 merupakan bahan dari lingkungan sekitar.
Sayur-sayuran organik bekerjasama dengan beberapa orang lokal untuk mensuplai bahan segar dari kebun petani. “Kami akan datang ke acara Ubud Festival, sehingga bisa bertemu dengan suplayer-suplayer berkualitas,” harapnya. [bud]


