DENPASAR, balitourismnow.com – Nah, ini yang menarik dari Bali International Hospital (BIH) Sanur. Destinasi wisata medis ini menggelar acara Meet & Greet yang memperkenalkan mitra medis international kesehatan dan para klinisi.
Ajang Meet & Greet tentu menjadi tandai babak baru dalam dunia layanan kesehatan di Indonesia, sebab mempertemukan standar internasional dengan keunggulan lokal yang memang harang terjadi dalam dunia hospitality.
“Beroperasinya Bali International Hospital adalah titik temu antara standar global, talenta Indonesia dan keramahtamahan Bali,” ujar Direktur Utama PT Pertamedika Bali Hospital, Dr. Dewi Fankhuningdyah Fitriana, MPH, Jumat 24 April 2025.
Secara strategis Bali International Hospital berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, BIH menempati posisi unik sebagai destinasi wisata medis dan rujukan, melayani pasien dari dalam maupun luar negeri.
Infrastruktur modern mencakup luas 67.000 meter persegi, dengan kapasitas 255 tempat tidur, 8 ruang operasi, 38 ruang ICU, dan 4 cath lab. Arsitektur rumah sakit memadukan fungsionalitas dan kenyamanan tempat pemulihan yang mengedepankan martabat, akuntabilitas, dan inovasi.
“Para tamu, pemangku kepentingan dan mitra kerja mendapat kesempatan melihat langsung fasilitas operasional awal Bali International Hospital dan mengenal visi jangka panjangnya sebagai pusat keunggulan medis,” imbuhnya.
Saat ini, Bali International Hospital telah bermitra dengan Icon Cancer Centre, bagian dari Icon Group, Innoquest dan Pathology Asia Holdings, Sapporo Cardiovascular Clinic, Hong Kong Asia Medical Group (HKAMG), dan SingHealth.
“Kolaborasi ini dirancang untuk memastikan alih pengetahuan, penguatan ketrampilan bagi tenaga medis dan meningkatan kualitas layanan serta kontribusi jangka panjangnya di sektor kesehatan,” jelas Dewi Fankhuningdyah Fitriana.
Bali International Hospital telah beroperasi pada tahap awal dengan berfokus pada Onkologi (perawatan kanker), Kardiologi (kesehatan jantung), Layanan Gawat Darurat, Klinik Terpadu, Radiologi dan Radioterapi, serta Medical Check-Up (MCU).
Spesialisasi lainnya akan segera diperkenalkan secara bertahap menjelang Grand Opening pada Juni 2025. “Di bawah pengelolaan IHC dan bersama para mitra, kami melangkah yakin membangun warisan layanan kesehatan bagi generasi mendatang,” ujarnya.
Chief of Commercial & Operations, Dr. Noel Yeo mengatakan, acara ini mengumumkan, Icon Cancer Centre, salah satu penyedia layanan kanker terintegrasi terbesar di dunia dengan lebih dari 350 spesialis dan kisaran 3,5 juta interaksi pasien setiap tahunnya, akan resmi mulai beroperasi pada awal bulan Mei 2025.
“Ini menjadi tonggak sejarah karena untuk pertama kalinya dokter asing diizinkan praktik di Indonesia di bawah pengelolaan wilayah KEK Kesehatan Sanur. Sebuah visi besar yang lebih dari sekadar rumah sakit,” ungkapnya,
Bali International Hospital dilengkapi dengan teknologi kelas dunia termasuk Siemens MRI 3.0Tesla, CT Scanner 256-slice, Varian TrueBeam, GE Senographe Pristina Mammogram, dan SagiNova Brachytherapy.
“Kemitraan dengan Icon menjadi awal dari redefinisi standar layanan, tidak hanya dalam onkologi tetapi di seluruh bidang spesialisasi,” papar Noel Yeo.
CEO Icon ASEAN, Serena Wee menambahkan, kombinasi sistem ini dengan keunggulan klinis Icon akan memberikan akses layanan kanker terintegrasi bagi pasien Indonesia yang sebelumnya hanya tersedia di luar negeri.
Pihaknya merasa terhormat menjadi bagian dari kolaborasi transformatif ini. “Untuk pertama kalinya, tim dokter internasional kami dapat berpraktik di Indonesia. Kami bangga membawa perawatan kanker kelas dunia lebih dekat ke rumah pasien Indonesia,” imbuhnya.
Selain onkologi, Bali International Hospital didukung oleh mitra terkemuka dalam bidang diagnostik, kardiologi, dan pengembangan professional, yaitu Innoquest dan Pathology Asia Holdings (Singapura) menghadirkan diagnostic mutakhir dan presisi laboratorium.
HKAMG dan Sapporo Cardiovascular Clinic (Jepang) menyediakan keahlian dalam kardiologi dan klinis, dan SingHealth (Singapura) menjadi mitra akademik BIH dalam pendidikan berkelanjutan dan pengembangan klinis.
Kolaborasi internasional ini sejalan dengan agenda transformasi sistem kesehatan Indonesia, mendukung penguatan kapasitas lokal, mempercepat akses terhadap inovasi, dan meningkatkan hasil kesehatan jangka panjang.
MD Chief Commercial Officer IHC, Dr. Hameni Wijaya mengatakan, ini adalah momen bersejarah. “Kami berkomitmen memberdayakan profesional, dan membangun sistem kesehatan yang bisa dibanggakan oleh Indonesia,” ungkapnya.
Menurutnya, acara ini juga mengapresiasi peran Indonesia Healthcare Corporation (IHC) – PT Pertamina Bina Medika sebagai operator dan Indonesia Investment Authority (INA) sebagai investor dana abadi negara.
Termasuk Swire Pacific sebagai investor internasional dengan visi jangka panjang dalam pengembangan infrastruktur dan keunggulan operasional layanan kesehatan di Indonesia. “Dalam hal ini, visi strategis memainkan peran penting dalam membentuk kerangka regulasi dan menjadikan Sanur sebagai destinasi medis terintegrasi,” pungkasnya. [ian]